- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan akibat adanya krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat, pemerintah mengoreksi target pertumbuhan industri. Hal ini dikarenakan merosotnya permintaan di Eropa.
"Hari ini ternyata terjun ya, seperti saya bilang pasti ada pengaruhnya, tapi mudah-mudahan tidak akan terlalu berat, yang akan terjadi itu barangkali merosotnya demand dari Eropa dan Amerika terutama Eropa," kata MS Hidayat, di Jakarta, Kamis 22 September 2011 malam.
Kemudian, lanjut MS Hidayat, krisis yang terjadi sekarang ini menyebabkan penanaman modal dari Eropa atau portofolio di-recall kembali. Namun, Hidayat optimis hal itu tidak akan berlangsung lama karena setelah kondisi stabil akan kembali ke Indonesia.
"Tapi nantinya akan kembali ke sini, sekarang ini mereka panik, karena kolega-kolega mereka di sana sedang kekurangan likuiditas, nanti setelah aman dia pasti kembali ke sini, karena safe heaven sekarang ada di Indonesia, teorinya begitu," ujarnya.
MS Hidayat mengaku belum menyiapkan persiapan khusus karena ini adalah persoalan ekonomi makro. "Yang membedakan adalah tahun 2008 kita dulu krisis karena lembaga-lembaga keuangan dunia bangkrut, kalau sekarang karena empat negara Eropa, bukan lembaga keuangan," kata dia.
Gangguan terhadap ekonomi Indonesia, lanjut Dia, pasti ada tetapi relatif kecil dan tidak menyeluruh seperti 2008 lalu. "Waktu itu semua likuiditas dikuras, sekarang secara terbatas begitu dan kepanikan mereka untuk menutupi masalah likuiditas di Eropa mungkin menyebabkan mereka menjual dulu, tapi kalau sudah selesai mereka balik," ujarnya. (eh)
Miskin Siasat Perang, Netanyahu Dikritik Panglima Perang Israel
Strategi pemerintah Israel dianggap hanya buang-buang waktu dan tenaga.
