- Freepik/tzido
VIVA – Topan Super Hagibis diprediksi akan melanda Jepang pada Sabtu sore nanti, 12 Oktober 2019 waktu setempat. Para ahli menyebutkan bahwa Topan Hagibis bisa menjadi badai terburuk yang menghantam Jepang dalam 60 tahun sejak 1958.
Dilansir dari Forbes, Sabtu, 12 Oktober 2019, menurut kecepatan anginnya, badai topan diklasifikasikan para ahli meteorologi menjadi tiga kategori. Topan Hagibis sendiri disebut setara dengan badai kategori 2.
Badai kategori 2 berarti kecepatan anginnya sekitar 100 -110 mph dan bisa sangat berbahaya, terutama ketika mereka membawa hujan lebat dan gelombang badai ke Tokyo, megalopolis terbesar yang pernah dibangun di dunia.
Topan Hagibis juga dipastikan akan berdampak pada jutaan orang. Dengan diameter pada satu titik dilaporkan sekitar 1.400 km (870 mil), Topan Hagibis sebanding dengan Badai Sandy, badai kategori 2 lain yang menghantam daerah berpenduduk padat. Tahun 2012 lalu, kerusakan akibat Badai Sandy diperkiran menyebabkan kerugian hingga miliaran dollar, setelah melanda New Jersey dan negara-negara bagian Atlantik lainnya.
Seperti banyak badai tropis di era pemanasan global ini, hujan deras adalah salah satu ancaman utama dari Topan Hagibis. Badan Meteorologi Jepang memperkirakan hujan beberapa inci di beberapa bagian Jepang, tetapi Ahli Meteorologi, Danielle Banks memperingatkan bahwa daerah-daerah terpencil lainnya dapat melihat curah hujan lebih dari dua kaki.
Singkatnya, Topan Hagibis akan diramalkan bakal menjadi Badai Sandy versi Pasifik barat. Memang bukan badai paling dahsyat, tetapi cukup besar dan bisa mengakibatkan kerusakan pada wilayah yang berpenduduk padat.