Logo BBC

Akankah Terjadi Ketimpangan Vaksinasi Corona Si Kaya dan Si Miskin?

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc


Getty Images
Pendiri Microsoft, Bill Gates, menjanjikan lebih dari Rp160 triliun untuk imunisasi di negara-negara miskin


Pihak yang juga berperan penting adalah Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (Cepi) yang berbasis di Norwegia dan dibentuk tahun 2017. Mereka membiayai penelitian dan pengembangan vaksin dengan donasi publik dan swasta.

Cepi secara terbuka mendorong akses setara terhadap vaksin.

"Sebagaimana diperlihatkan Covid-19, penyakit menular mengabaikan batas politik. Kita tidak bisa mencegah atau menghentikan ancaman penyakit menular tanpa akses yang adil terhadap vaksin," demikian pernyataan tertulis Cepi.


Getty Images
Meski ada kebutuhan besar, banyak negara miskin hingga kini belum mendapatkan vaksin HPV.


Akses dua tingkat


Bagaimanapun, realitas menunjukkan bahwa hingga kini masih terdapat dua tingkat akses.

Salah satu contohnya adalah Gardasil, vaksin yang diciptakan tahun 2007 oleh laboratorium berbasis di AS, Merck, untuk menanggulangi Human Papilloma Virus (HPV).

Pemerintah AS menyatakan vaksin itu resmi bisa digunakan pada tahun 2014.

HPV adalah penyebab utama kanker serviks di seluruh dunia. Namun vaksin itu hingga 2019 hanya tersedia untuk 13 negara dengan perekonomian rendah.

Apa penyebabnya? Kekurangan di tingkat global yang disebabkan lonjakan permintaan.

Hal itu terjadi meski 85% kematian di seluruh dunia akibat kanker serviks terjadi di negara berkembang.

Untuk memahami mengapa kelangkaan seperti itu terjadi, kita perlu melihat kembali model bisnis vaksin.