Logo ABC

Teori Konspirasi Laku Juga di Australia, Warga Jadi Ogah Tes COVID-19

Informasi yang salah soal tes virus corona telah beredar di jejaring sosial di saat Melbourne sedang gencar mendorong warganya untuk dites.
Informasi yang salah soal tes virus corona telah beredar di jejaring sosial di saat Melbourne sedang gencar mendorong warganya untuk dites.
Sumber :
  • abc

KP Lockdwon Melbourne Kedua "Lockdown" Melbourne babak kedua:Pasang surut bisnis warga Indonesia di Melbourne saat "lockdown" kedua diberlakukanWarga Melbourne disarankan menggunakan masker bila keluar rumah dan jika tak bisa jaga jarakMuslim di Melbourne: naiknya penularan COVID-19 tidak ada kaitannya dengan agama

Tapi masih banyak orang yang menolak dites di saat terjadi lonjakan kasus penularan di beberapa wilayah di Australia.

Belum jelas apakah karena informasi yang salah tersebut menyebabkan mereka yang pernah menjalani karantina di hotel atau di wilayah lockdown di Victoria menolak dites.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Negara Bagian Victoria, Jenny Mikakos, menghubungkan penolakan dites dengan teori konspirasi yang dipercaya warga.

Namun, Juru bicara DHHS belakangan mengatakan kepada situs "The Guardian" jika teori konspirasi bukan jadi alasan mengapa ada warga yang menolak dites.

"Orang-orang telah menolak tes karena alasan-alasan seperti tidak mau di-swab melalui lubang hidungnya dan lebih memilih tes air liur, juga karena kendala bahasa, yang sedang berusaha diatasi tim kali," kata juru bicara DHHS.

A Facebook posts about PCR tests, which incorrectly claims the swab is placed at the blood brain barrier. Misinformation about PCR tests is being circulated on Facebook in various forms.

ABC News: Facebook post

"Menebarkan rasa takut"

Seorang warga Australia, David Sommerville merasa frustrasi saat melihat orang-orang menyebarkan informasi yang salah tentang tes virus corona di Facebook.