Logo ABC

Tak Bisa Kembali ke Australia, WNI Pemegang WHV Merasa Dirugikan

Sri yang kini berada di Pontianak belum bisa membuka bisnis karena belum memiliki uang yang cukup dari pekerjaannya di Australia.
Sri yang kini berada di Pontianak belum bisa membuka bisnis karena belum memiliki uang yang cukup dari pekerjaannya di Australia.
Sumber :
  • abc

Sama seperti Sri, ia juga telah menghabiskan waktu dan biaya dengan bekerja di sektor pertanian sebagai syarat WHV tahun kedua.

"Awalnya saya bekerja di Sydney dan sudah nyaman bekerja di warehouse dan kios menjual minuman ... namun untuk bisa dapat second year harus ke farm," kata Yesica.

Meski sektor pertanian menawarkan upah relatif tinggi, yaitu AU$24, atau lebih dari Rp240ribu per jam, pekerjaannya berat dan tidak pasti, menurutnya.

"[Ketika bekerja di farm] saldo itu bukannya bertambah, tapi minus karena dipotong sama uang pesawat [untuk ke tempat lain] dan biaya sewa, [saat] tidak ada pekerjaan atau low season."

Farm Beberapa pemegang WHV 'terjebak' di Indonesia karena Australia menutup perbatasannya sejak 20 Maret 2020. (Koleksi Sri Ernawati)

Belum lagi menghitung biaya pengajuan visa yang ia keluarkan pada bulan Desember tahun lalu, sebesar AU$479, atau hampir Rp 5 juta.

Yesica juga terpaksa menunda rencananya untuk membuka bisnis di Pontianak, akibat tidak jadi ke Australia.