Logo BBC

Kisah Keluarga Kehilangan Putranya dalam Perang demi Tanah Air

Sargis Hakopyan menggambar potret dirinya dan almarhum ibunya; Fariz Gasanov bersama anak-anaknya di sebelah kanan.-BBC
Sargis Hakopyan menggambar potret dirinya dan almarhum ibunya; Fariz Gasanov bersama anak-anaknya di sebelah kanan.-BBC
Sumber :
  • bbc

Tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang telah kehilangan nyawa dalam perang memperebutkan wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

Presiden Rusia baru-baru ini mengatakan bahwa 5.000 orang telah tewas - baik dari pihak tentara dan warga sipil. Berikut ini adalah cerita dari beberapa keluarga yang kehilangan putra mereka dalam pertempuran tersebut.

"Ini sulit bagi saya, tetapi saya bangga bahwa darah anak saya tumpah di tanah kami," kata Mushkenaz Haziyeva melalui telepon dari rumahnya di kota Kurdamir di Azerbaijan.

Putra Mushkenaz, Ziyadhan Aliyev, 24 tahun, belajar pemrograman komputer dan suka membaca buku sejarah.

Hanya tinggal beberapa minggu lagi sampai dinas militernya berakhir, tapi pada 1 Oktober lalu dia meninggal, selang beberapa hari setelah konflik dimulai.

Ziyadhan tewas dalam pertempuran untuk merebut kembali desa Talish.

Ziyadhan Aliyev
BBC

Keluarganya berasal dari sebuah desa bernama Soltanli, lebih jauh ke selatan di wilayah Jabrayil.

Mereka dan ratusan ribu etnis Azerbaijan lainnya, terpaksa meninggalkan rumah ketika wilayah itu jatuh ke tangan orang-orang Armenia pada 1990-an.