Logo DW

Studi Kriminolog Ungkap Adanya Rasisme dan Kebrutalan Polisi di Jerman

picture-alliance/dpa/C. Soder
picture-alliance/dpa/C. Soder
Sumber :
  • dw

Sebuah tim kriminolog di Universitas Bochum Jerman telah menghabiskan waktu bertahun-tahun menyelidiki rasisme di kepolisian dan kebrutalan oleh aparat. Hasil penelitian mereka mengungkap situasi yang mengkhawatirkan.

“Mereka menghina kami dengan mengatakan “dasar orang Lebanon yang menjijikkan, orang asing yang menjijikkan.” Kakak perempuan saya juga memberi tahu saya bahwa seorang petugas kepolisian berkata kepadanya ‘kau tidak berada di negaramu sekarang, jadi kau tidak boleh berperilaku seperti binatang’,” kata Omar Ayoub.

Pria berusia 24 tahun dari Essen itu yakin bahwa dirinya telah menjadi korban kebrutalan polisi bermotif rasial.

Ayoub mengisahkan bahwa pada suatu malam di bulan April saat bulan suci Ramadhan, ia dan keluarganya sedang berbuka puasa ketika polisi tiba-tiba membunyikan bel pintu rumah mereka. Diduga karena adanya aduan gangguan ketenangan. Polisi menuntut agar mereka diizinkan masuk ke dalam rumah untuk melakukan penggeledahan. Namun, ketika Ayoub menolak membiarkan mereka masuk dan mencoba menutup pintu, situasinya semakin memanas.

“Polisi memaksa masuk tanpa persetujuan dari saya. Seorang petugas melepaskan kacamata saya dan memerintahkan saya untuk meletakkan tangan di belakang punggung. Saya menurut. Lalu dia memukuli wajah saya,” kata Ayoub mengenang. Menurutnya, saudara perempuan dan ayahnya juga terluka oleh polisi.

Di sisi lain, Kepolisian di Essen menceritakan versi berbeda dari cerita tersebut. Mereka menuduh Omar Ayoub dan ayahnya “menyerang polisi dengan tinjunya.” Meskipun ada bukti foto dari luka yang diderita oleh Ayoub dan keluarganya, untuk membuktikan versi kejadian mereka dirasa sulit. Sekarang mereka dituduh melawan kepolisian. Sementara, Omar Ayoub juga mengajukan gugatan hukum terhadap polisi. Ia yakin polisi mengira keluarganya terlibat dalam kejahatan terorganisir hanya karena latar belakang Lebanon yang ia miliki. “Tanpa bukti sedikit pun,” kata Ayoub.

Kepolisian menolak berkomentar, mengatakan penyelidikan masih berlangsung.