Logo DW

Brexit: Inggris Kejar Perjanjian Dagang ke Asia Tenggara-Pasifik

Kham/REUTERS
Kham/REUTERS
Sumber :
  • dw

Masa transisi proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa, atau lebih dikenal sebagai Brexit, akan berakhir pada 31 Desember 2020. Mulai 1 Januari 2021, Inggris secara resmi tidak menjadi anggota Uni Eropa lagi. Itu berarti, semua lalu lintas barang antara Uni Eropa dan Inggris akan terhenti dan perlu diregulasi ulang.

Mengantisipasi dampak kemerosotan ekonomi pasca-Brexit, Inggris kini memburu kesepakatan perdagangan bebas dengan berbagai kawasan, terutama di Asia. Hari Jumat (11/12) lalu Inggris dan Vietnam mengatakan mereka telah merampungkan perundingan perjanjian perdagangan bebas bilateral. Sehari sebelumnya London sudah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura.

"Saya gembira bersama dengan Tran Tuan Anh dapat menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas bilateral ini, yang akan memberikan kesinambungan penting bagi hubungan perdagangan kami yang tumbuh cepat dan dinamis," kata Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Liz Truss.

Perjanjian dagang kilat dengan Singapura dan Inggris

Menteri Perdagangan Vietnam Tran Tuan Anh mengatakan dia "menyambut hangat" kesepakatan itu, yang diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan perdagangan antara kedua negara dan mengurangi "proteksionisme perdagangan."

Tidak jelas kapan kesepakatan Inggris-Vietnam itu akan ditandatangani, namun perjanjian itu diharapkan sudah mulai diberlakukan pada 1 Januari 2021.

"Saya pikir kesepakatan perdagangan Inggris-Vietnam pada dasarnya akan meniru kesepakatan Uni Eropa dengan Vietnam, tetapi dengan persyaratan yang kurang menguntungkan bagi Inggris," kata Alicia Garcia-Herrero, peneliti senior dan direktur ekonom untuk Asia-Pasifik di Natixis, sebuah bank investasi di Brussels. Dia menambahkan, bagi Vietnam perjanjian dengan banyak negara, termasuk Inggris, dapat membantu meningkatkan investasi asing yang menarik di sektor manufaktur.