Logo ABC

Setahun Setelah COVID-19, Warga Wuhan Masih Diliputi Trauma

Kankan (tengah ) harus dirawat di rumah sakit Wuhan Central dimana pasien-pasien pertama COVID-19 juga dirawat.
Kankan (tengah ) harus dirawat di rumah sakit Wuhan Central dimana pasien-pasien pertama COVID-19 juga dirawat.
Sumber :
  • abc

"Saya berharap pertanyaan seperti ini harusnya diserahkan kepada para ahli, peneliti dan para ilmuwan," katanya.

Dalam jumpa pers baru-baru ini salah seorang petinggi WHO Dr Michael Ryan mengatakan banyak hipotesa mengenai asal, evolusi dan penyebaran COVID-19 tidak memiliki "bukti sama sekali".

Namun laporan awal yang dibuat oleh para pakar China dan Jerman, yang menyebut pandemi ini berasal dari India atau Italia banyak dikutip oleh media massa China.

Pihak berwenang China juga mengatakan bahwa mereka menemukan virus corona di makanan beku yang tiba di sana, termasuk daging sapi asal Argentina, babi asal Jerman, cumi asal India, dan udang dari Saudi yang ditemukan di 10 provinsi di China.

Minggu lalu tabloid Partai Komunis China, Global Times mengatakan daging steak asal Australia termasuk barang-barang yang dijual di Pasar Huanan sebelum pandemi terjadi.

Belasan warga Wuhan mengatakan kepada ABC bahwa mereka tidak percaya bahwa COVID-19 pada awalnya berasal dari Wuhan dan tidak senang dengan berbagai tuduhan yang dilontarkan antar negara mengenai asal muasal virus tersebut.

Saya tidak setuju dengan negara yang saling menuduh seperti ini," kata Kong yang pernah terkena malaria ketika bekerja di Benin, dan juga harus berjuang melawan Ebola di Afrika ketika dia bekerja di sana saat berusia 20 tahunan.

"Ada laporan berita bahwa seorang anak di Italia mungkin terkena COVID bulan November tahun lalu. Tapi ini tidak seharusnya disebut virus berasal dari Italia."

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini