Logo DW

Resesi Ekonomi Paksa Sri Lanka Bergantung pada China dan India

Reuters
Reuters
Sumber :
  • dw

Padahal proyek senilai USD 1,12 miliar itu baru berusia satu tahun. Akibatnya Sri Lanka terpaksa menyerahkan pelabuhan Hambantota kepada perusahaan China untuk disewakan selama 99 tahun. Saat ini hampir 70% peti kemas yang mendarat di pelabuhan itu berasal dari India.

Sejak kontroversi itu, Sri Lanka ramai dikabarkan terjerumus dalam jebakan utang Cina. Namun hal ini dibantah Ganeshan Wignaraja, Direktur Riset di Institut Bank Pembangunan Asia. Dalam tulisannya untuk East Asia Forum, dia mencatat saat ini beban utang eksternal Sri Lanka terhadap Cina hanya sebesar 6?ri Produk Domestik Bruto, atau setara dengan USD 5 miliar.

India khawatir, Keberadaan Cina di Hambantota yang berjarak 240 km dari Colombo, akan menciptakan keunggulan bagi angkatan laut Cina di Samudera Hindia. Kekhawatiran tersebut terpicu oleh insiden pada 2014, ketika kapal selam Tiongkok melabuh di Sri Lanka tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sejak itu pemerintah Sri Lanka menegaskan tidak akan mengizinkan kedatangan armada perang, atau bahwa pelabuhannya digunakan untuk keperluan militer.

Pertumbuhan dibayar utang

Resesi ekonomi tidak hanya memangkas kas negara, tetapi juga mendorong Sri Lanka semakin bergantung pada debitor regional.

Oktober silam India menurunkan peringkat kredit Sri Lanka dari B2 menjadi Caa1. Perdana Menteri Narendra Modi saat itu memprediksi perekonomian negeri jiran tidak akan membaik pada 2021. Beban utang terhadap PDB pada tahun ini diyakini akan menyentuh level 100%, jauh di atas rata-rata negara berperingkat Caa yang sebesar 88 persen.