Logo DW

Inilah Bekas Markas Stasi Polisi Rahasia Jerman Timur, Apa Isinya

Marcel Fürstenau/DW
Marcel Fürstenau/DW
Sumber :
  • dw

Bila dilihat sekilas, tidak ada signifikansi historis yang dapat terlihat saat mendekati markas Stasi. Pintu masuknya berada tepat di sebelah stasiun bawah tanah, hanya sepuluh menit dari pusat kota. Jika turun di stasiun Magdalenenstraße, Anda awalnya hanya akan melihat bangunan kosong tanpa kehidupan yang penuh dengan grafiti.

Petunjuk arah ke Museum Stasi hampir menghilang. Semuanya tampak rusak, terabaikan. Seluruh bangunan kosong. Banyak yang telah dijual ke investor swasta. Perusahaan kereta api Jerman Deutsche Bahn dulunya adalah salah satu penyewa di sini sebelum membangun markas besar di pusat kota Berlin.

"Mereka terlambat mengurus gedung milik Stasi," ujar Christian Booß setelah berkeliling di daerah yang nyaris sunyi ini dalam sebuah wawancara dengan DW. Christian Booß yang juga ketua asosiasi "Komite Warga 15 Januari" ini mengkritik diri sendiri. Dia sendiri pernah bekerja selama beberapa tahun untuk otoritas arsip Stasi, yang memiliki arsip berharga di sini. Di lokasi bersejarah ini terdapat harta karun yang beracun: ada rak dan lemari yang penuh berisi dokumen sepanjang 45 kilometer. Isinya? Laporan mata-mata selama 40 tahun Stasi beroperasi.

Saat itu Christian Booß berkantor di lantai tujuh Gedung 1. Di lantai pertama ada pintu masuk ke Museum Stasi, yang ruang pamerannya terbentang lebih dari empat tingkat. Kantor mantan pemimpin Stasi, Erich Mielkes yang minim dekorasi juga dapat dikunjungi. Pria itu yang selama 32 tahun memimpin polisi rahasia ini dengan tangan besi, hingga tak lama sebelum runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989. Tepat di sebelah Gedung 1 ada Gedung 7, tempat di mana arsip-arsip disimpan di sayap kanan, dilengkapi dengan pameran lain: "Insight into the Secret".

Ada sejarah kontemporer yang perlu disentuh, namun semuanya tampak suram. Bagian sayap kiri dari Gedung 7 adalah bangunan yang dilindungi dan telah kosong selama 30 tahun. "Baunya busuk selama 30 tahun," kata Booß, mengacu pada pipa yang rusak.

Di balik fasad abu-abu kotor dari gedung yang dibangun tahun 1950-an dan jendela yang benar-benar kotor, karyawan Stasi di masa Jerman Timur memikirkan metode terbaik yang dapat mereka gunakan untuk melemahkan lawan rezim. Berkat penyerbuan markas Stasi, laporan-laporan mereka kini dapat diakses. Banyak pula yang bisa diakses di internet.

"Kampus untuk Demokrasi" yang gagal menarik pengunjung