Kota-kota China Larang Warga Tanpa vaksin Beraktivitas di Tempat Umum

Suasana di pemeriksaan imigrasi di Distrik Luohu, Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, China.
Sumber :
  • ANTARA/M. Irfan Ilmie

VIVA – Beberapa kota di China mulai memberlakukan larangan bagi warga yang tidak pernah mendapatkan suntikan vaksin untuk melakukan aktivitas di tempat-tempat keramaian.

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Kota Hancheng, Provinsi Shaanxi, tidak mengizinkan warga tanpa vaksin memasuki pasar, swalayan, hotel, restoran, kendaraan umum, pertunjukan seni, dan instansi pemerintahan.

Kebijakan tersebut diumumkan sejak Selasa 13 Mei 2021 dan mulai berlaku efektif di seluruh wilayah kota itu pada Kamis.

PAPDI Rilis Jadwal Imunisasi Terbaru 2024

Orang-orang yang bisa menunjukkan sertifikat vaksin tidak termasuk dalam larangan tersebut.

Kebijakan itu diambil karena di setiap kasus positif COVID-19 selalu ada yang dari kasus tanpa gejala, demikian laporan sejumlah media China.

Konsumen Tes Konsumsi BBM Wuling Alvez, Segini Hasilnya 

Kebijakan yang sama diambil oleh Pemerintah Kabupaten Feixian, Provinsi Shandong, mulai Rabu 14 Juli 2021.

Distrik Deyang di Provinsi Sichuan melarang orang tanpa vaksin memasuki areal sekolah, perpustakaan, dan klinik kesehatan per 17 Juli.

Beberapa distrik di Provinsi Zhejiang dan Provinsi Jiangsu juga mengeluarkan kebijakan serupa pada bulan ini.

Sementara itu, larangan orang tanpa vaksin memasuki sekolah di Kota Guiping dan Kota Pingliu, Daerah Otonomi Guangxi, menuai protes dari kalangan orang tua murid.

Dua pemerintah kota itu mengeluarkan surat edaran yang mendorong warga yang sehat secara fisik untuk segera mendatangi pusat-pusat vaksin.

"Silakan vaksin secepatnya, jika tidak, anak Anda tidak bisa masuk sekolah," demikian surat pemberitahuan yang diedarkan otoritas kota itu.

Salah satu sekolah dasar di Kota Guiping menerapkan kebijakan itu kepada kalangan orang tua siswa sebelum semester baru pada Agustus dimulai.

China gencar menggelar vaksinasi massal setelah ada beberapa warga lokal yang terpapar COVID-19 varian Delta. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya