Logo ABC

Keluarkan Biaya Besar, WNI Berlibur Plus Vaksinasi Gratis di AS

Suli Razak terbang ke Amerika Serikat untuk mengunjungi anaknya sekaligus divaksinasi. (Supplied)
Suli Razak terbang ke Amerika Serikat untuk mengunjungi anaknya sekaligus divaksinasi. (Supplied)
Sumber :
  • abc

Dengan alasan hanya berkunjung, Suli Asifatami Razak terbang ke Amerika Serikat. Tapi kini ia juga sudah memperoleh dua dosis vaksin Pfizer yang diperolehnya di sana.

"Anak saya kuliah di sini. Kami memang sudah berencana mengunjungi mereka, dan di AS juga ada vaksin gratis," katanya.

"Jadi saya pikir, 'Kenapa enggak sekalian saja?"

Suli adalah satu dari sekian banyak warga Indonesia yang divaksinasi sambil liburan. Salah satu perusahaan tur menyebutnya "AirV&V". 

"Enggak ada yang salah kalau mau divaksinasi di luar negeri. Semuanya kembali ke pilihan masing-masing, menurut saya," katanya mengomentari anggapan vaksinasi di luar negeri adalah hak istimewa orang kaya.

"Bukan berarti kita tidak mau divaksinasi di Indonesia. Saya cuma mau yang terbaik untuk keluarga."

Ketergantungan Indonesia pada Sinovac 

Sementara itu, kondisi sistem kesehatan Indonesia yang rapuh terus memburuk akibat varian Delta.

Kemarin (18/07), Indonesia melaporkan 44.721 kasus baru dan 1.093 kematian akibat COVID-19.

Jumlah kematian sudah meningkat 10 kali sejak awal Juni, namun data nasional melaporkan jumlah yang jauh di bawah sebenarnya karena rendahnya tes dan lemahnya sistem pelacakan kontak.

Dari awal vaksinasi di Indonesia dimulai, pemerintah sangat bergantung pada vaksin Sinovac yang dibuat di China.

Vaksin tersebut diberikan untuk tenaga kesehatan yang semakin banyak di antaranya terinfeksi COVID-19 kembali lalu meninggal dunia.