Logo BBC

Para Bandit Dibebaskan Taliban, 26 Hakim Perempuan Lari ke Yunani

Hakim Sana. BBC Indonesia
Hakim Sana. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc


nargis
BBC
Nargis menatap pemandangan Kota Athena saat dia baru tiba di kota tersebut.

Sana juga telah menemukan harapannya. Hukum-hukum yang dia susun bersama sesama hakim perempuan lainnya tidak bisa begitu saja dihapus dari sejarah, katanya. Taliban mungkin bisa mengabaikannya tapi tidak bisa menghapusnya. Hukum-hukum tersebut bisa dicari, dibagikan, dan menjadi semacam pengingat apa saja yang sudah diraih.

Sana mengutip Pasal 22 Konstitusi: Semua warga Afghanistan, baik pria maupun perempuan, punya hak setara. Pasal 43: Pendidikan adalah hak semua warga Afghanistan. Pasa 48: Pekerjaan adalah hak setiap warga Afghanistan.

Sana pun turut membuat RUU Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, yang kemudian menjadi undang-undang pada 2009. Di dalamnya terdapat definisi 22 tindakan kejahatan terhadap perempuan yang digolongkan sebagai tindak pidana, termasuk pemerkosaan, penyerangan, kawin paksa, mencegah perempuan memperoleh properti, dan melarang perempuan atau anak perempuan bersekolah atau bekerja.

Saat ini, Taliban telah menetapkan bahwa semua perempuan bekerja dan pelajar putri harus tinggal di rumah sampai semua tempat kerja dan lingkungan pendidikan dianggap "aman". Taliban mengatakan ketetapan itu adalah kebijakan sementara, namun tidak dijelaskan secara detil rentang waktunya dan kapan situasi bisa disebut "aman".

Ketika ditanya apakah perempuan dapat mengemban jabatan penting, seperti hakim atau menteri, di masa mendatang, sekretaris juru bicara Taliban, Bilal Karimi, mengatakan kepada BBC bahwa dirinya tidak akan berkomentar karena "kondisi kerja dan kesempatan bagi perempuan" saat ini "masih didiskusikan".

Dari tempat penampungan sementaranya di Yunani, Sana melihat ketidakadilan yang menyakitkan di kampung halamannya.

"Saat ini kaum perempuan terjebak di rumah dan para bandit yang saya penjarakan telah bebas," cetusnya.

Dia berikrar untuk tetap melawan ketidakadilan dan "mendukung setiap perempuan Afghan", walau dirinya berada di luar negeri.

"Afghanistan bukan milik Taliban atau kelompok tertentu. Afghanistan milik setiap orang Afghan."


Foto-foto diabadikan oleh Derrick Evans.