Logo ABC

Alasan Belanda Minta Maaf ke Rakyat RI terkait Perang Kemerdekaan

Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjalan saat bertemu di Istana Bogor pada 7 Oktober 2019. (Reuters: Willy Kurniawan) ()
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjalan saat bertemu di Istana Bogor pada 7 Oktober 2019. (Reuters: Willy Kurniawan) ()
Sumber :
  • abc

Baik perdana menteri maupun akademisi yang terlibat dalam penelitian tersebut menolak untuk membahas apakah Belanda mungkin bertanggung jawab atas kejahatan perang dalam konflik tersebut.

"Itu terserah jaksa penuntut umum," kata Rutte. "Laporan itu memang tidak ditulis dari sudut pandang hukum tetapi dari segi sejarah -- tetapi bagaimana pun juga, hal-hal yang terjadi di sana saat itu, hari ini kami kutuk sepenuhnya."

Studi tersebut mencatat bahwa pemerintah dan militer Belanda mendapat dukungan dari masyarakat yang setuju dan media yang tidak kritis -- semuanya berakar pada "mentalitas kolonial".

"Jelas bahwa di setiap tingkat, Belanda tanpa ragu menerapkan standar yang berbeda untuk … 'subyek' kolonial," bunyi ringkasan temuan itu.

Walaupun penelitian tersebut berfokus pada tindakan Belanda, ia mencatat bahwa pasukan Indonesia juga menggunakan kekerasan "intens", dan menewaskan sekitar 6.000 orang pada fase awal konflik, dengan sasaran orang Eurasia, Maluku, dan kelompok minoritas lainnya.

Reuters

Artikel ini diproduksi oleh Mariah Papadopoulos.