Logo BBC

Mengungkap Penipuan Agensi Desain Hantu Kelabui Banyak Orang Inggris

Ilustrasi pertemuan online. BBC Indonesia
Ilustrasi pertemuan online. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Madbird
BBC
Reporter Catrin Nye mencoba mengungkap siapa karyawan yang sungguhan dan siapa yang palsu.

Kemudian ada akun Instagram Ali, di mana ia memposting pembaruan tentang karirnya sebagai model dan influencer ke lebih dari 90.000 pengikut. Kehadirannya di media sosial menjadi salah satu alasan banyak pekerja Madbird mengagumi dan mempercayainya. Namun kehidupan yang dihadirkan Ali di Instagram terpaut jauh dengan kehidupan yang sebenarnya ia jalani.

Salah satu unggahan menarik perhatian kami secara khusus.

Itu adalah foto yang menunjukkan edisi terbuka majalah GQ, dengan Ali Ayad menjadi model blazer dalam iklan satu halaman penuh untuk merek fashion Spanyol Massimo Dutti.

Namun ketika kami mendapatkan edisi GQ dan membukanya ke halaman 63, foto Ali tidak ada. Itu adalah iklan jam tangan. Ali Ayad tidak pernah menjadi model untuk Massimo Dutti, dan dia tidak pernah tampil di GQ Inggris.

Mantan pekerja Madbird sangat terpukul. Beberapa dari mereka sudah bekerja selama enam bulan tanpa bayaran. Sekarang mereka menganggur, masih di tengah pandemi, dan bahkan berjuang untuk menggambarkan apa yang baru saja terjadi pada mereka.

Manajer penjualan Chris Doocey berutang menggunakan kartu kredit senilai Rp195 juta untuk membayar tagihan bulanannya sambil menunggu cek pembayaran pertamanya.

Ada juga staf internasional Elvis John, yang berasal dari Chennai di India. Dia berharap bisa terbang ke Inggris. Beberapa minggu lagi dia menyelesaikan masa percobaan enam bulan dan berharap Ali akan mensponsori visanya. Ketika email Jane Smith muncul, dia mengalami depresi. "Mimpiku hancur begitu saja."

Elvis John
BBC
Elvis John khawatir dia bisa menghadapi tindakan hukum di Dubai jika ada kesepakatan Madbird yang ditandatangani.

Karena Elvis bekerja dari Dubai, taruhannya bahkan lebih tinggi. Dia percaya jika dia telah menegosiasikan kesepakatan apa pun sampai selesai, dia akan menghadapi konsekuensi hukum yang serius di bawah aturan bisnis Dubai yang ketat. Mungkin hukuman penjara dan deportasi ke India.

"Saya tidak tahu apakah Ali mengerti apa yang dia lakukan pada kami," kata Elvis yang merasa dipermainkan.

Banyak yang malu karena terjebak di dalamnya. Beberapa menunggu berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu sebelum memberi tahu teman dan keluarga yang sebenarnya.

Bagi yang lain, ceritanya sulit untuk dijelaskan dan selalu dipenuhi dengan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh staf yang tertipu.

Apakah Ali Ayad memahami konsekuensi dari tindakannya?