Junta Militer Myanmar Mau Gelar Pemilu, Dianggap Cuma Akal-akalan

- AP Photo/Aung Shine Oo.
VIVA Dunia – Dua tahun setelah kudeta demokrasi Myanmar oleh militer negara itu, sekarang junta militer merencanakan pemilu, yang menurut para analis dapat memicu pertumpahan darah lebih lanjut karena penentangan terhadap kekuasaan junta terus berkobar.
Mengacu pada jajak pendapat, pengamat mengatakan bahwa pesta demokrasi yang direncanakan tidak akan bisa bebas dan adil dalam situasi saat ini.
"Ini hanya akal-akalan yang bertujuan untuk membenarkan kekuasaan junta," katanya, dikutip dari NDTV, Selasa, 31 Januari 2023.Â
Dugaan kecurangan dalam pemilihan terakhir pada November 2020, dimenangkan secara telak oleh partai tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi, dan menjadi dalih tentara untuk merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021.
Meskipun klaim tersebut tidak pernah dibuktikan, para jenderal nekat menangkap Suu Kyi dan pemimpin sipil lainnya dalam serangkaian penggerebekan pada pagi buta.
VIVA Militer: Kudeta militer Myanmar Februari 2021
- ndtv.com
Dengan oposisi politik sekarang dihancurkan, dan junta didukung oleh sekutu dekat Rusia dan China, militer diperkirakan akan mengadakan pemilihan umum pada akhir tahun ini, paling lambat Agustus, menurut konstitusi.