Korea Utara Klaim Sukses Luncurkan Satelit Mata-mata

Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata.
Sumber :
  • BBC Internasional.

Seoul – Korea Utara, Rabu 22 November 2023, mengklaim telah berhasil menempatkan satelit mata-mata militer ke luar angkasa, setelah dua upaya sebelumnya gagal pada tahun ini.

Jadi Mitra Filantropi Islam, UNHCR Salurkan Bantuan ke 1,7 Juta Penerima Manfaat Zakat pada 2023

Korea Selatan mengatakan pihaknya belum memastikan apakah satelit tersebut beroperasi. Namun mereka yakin Korea Utara menerima bantuan dari Rusia.

Kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan satelit tersebut, yang diberi nama Malligyong-1, telah "secara akurat" memasuki orbit dan pemimpin Kim Jong Un telah mengamati peluncuran tersebut.

Terungkap, Kehidupan Sulit Park Sung Hoon di Masa Lalu Bikin Nyesek

Pemimpin Korut Kim Jong Un mengajak putrinya memantau uji rudal balistik

Photo :
  • KCNA via AP

Melansir BBC, peluncuran tersebut dikutuk oleh PBB, yang tetap menerapkan sanksi terhadap Korea Utara karena pengembangan rudal nuklirnya, dan negara-negara lain termasuk Amerika Serikat dan Jepang.

Kento Momota Tak Mau Jauh-jauh dari Bulutangkis Usai Pensiun

Sekretaris Jenderal PBB mengatakan: "Setiap peluncuran yang dilakukan oleh (Korea Utara) menggunakan teknologi rudal balistik bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan yang relevan."

Dia menegaskan kembali seruan agar Korea Utara kembali ke jalur denuklirisasinya.

Gedung Putih menyebut tindakan tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap resolusi PBB, sementara Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, juga mengecam peluncuran tersebut – yang terbang di atas prefektur Okinawa dan terus menuju Samudera Pasifik.

Pemerintah Jepang sempat mengeluarkan peringatan darurat, meminta warga di Okinawa untuk berlindung. Korea Utara pada hari Senin mengatakan kepada Jepang bahwa mereka bermaksud untuk mencoba peluncuran satelitnya lagi. Mereka telah mencoba dua kali tahun ini dan gagal – pada bulan Mei dan Agustus.

Kishida mengutuk peluncuran tersebut "dengan keras" dan mengatakan bahwa keluhan telah diajukan ke Korea Utara.

“Bahkan jika tujuannya adalah untuk meluncurkan satelit, penggunaan teknologi rudal balistik jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan,” kata Kishida.

“Ini juga merupakan masalah yang sangat serius dan sangat mengkhawatirkan keselamatan rakyat kami.”

Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida

Photo :
  • Kyodo News via AP

Setelah peluncuran tersebut, Korea Selatan mengumumkan akan melanjutkan pengawasan di sepanjang perbatasannya dengan Korea Utara, dan mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan sebagian dari kesepakatan yang disepakati oleh kedua negara pada tahun 2018 yang bertujuan untuk menurunkan ketegangan militer.

Peluncuran tersebut dilakukan lebih awal dari yang diperkirakan, di luar jangka waktu sembilan hari yang telah diberitahukan Pyongyang kepada Jepang. Sebelumnya Korut menyatakan peluncurkan akan dimulai pada hari Rabu dan berakhir pada 23:59 waktu setempat (14:59 GMT) pada tanggal 30 November.

KCNA, mengutip badan antariksa Korea Utara, mengatakan fasilitas peluncuran Sohae di barat laut negara itu, dekat perbatasan dengan Tiongkok, digunakan untuk operasi tersebut.

Klaim Korea Utara bahwa mereka berhasil meluncurkan satelit mata-mata belum dapat diverifikasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya