Sumber :
- TV One
VIVAnews
– Rumah sakit kini menjadi industri menjanjikan di Asia. Turis tak hanya datang untuk berwisata dan berbelanja, tapi sekaligus berobat. Maka pemerintah sejumlah negara di Asia pun berlomba-lomba membangun industri rumah sakit mereka.
Pemerintah Thailand misalnya melakukan promosi rumah sakit dengan cara tidak biasa. Mereka menggabungkan konsep rumah sakit dengan mal. Salah satunya di Rumah Sakit Internasional Thailand. RS tersebut juga memberikan layanan pijat tradisional, kecantikan, dan pengobatan alternatif herbal.
Tak hanya itu, RS Internasional Thailand pun dilengkapi dengan kamar VIP layaknya hotel. Simak seperti apa jika RS, mal, dan hotel jadi satu .
Manajemen RS Internasional Thailand mengklaim mereka tetap menerapkan harga bersaing dengan RS lain di Asia seperti Singapura dan Malaysia, meskipun memiliki servis tambahan. Singapura, Malaysia, dan Thailand memang serius membangun industri pariwisata mereka.
Pemerintah Thailand bahkan memberikan dukungan bagi pasien asing yang berobat di rumah sakit mereka dengan menggratiskan visa mereka dari 30 hari menjadi 90 hari. Ini berlaku untuk pasien dari 6 negara di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Kuwait, dan Oman. (sj)
Baca Juga :
Fakta Baru, Gadis Perampok Semprot Baygon: Curi Uang Korban Rp12 Juta dari ATM Buat Beli Iphone
Manajemen RS Internasional Thailand mengklaim mereka tetap menerapkan harga bersaing dengan RS lain di Asia seperti Singapura dan Malaysia, meskipun memiliki servis tambahan. Singapura, Malaysia, dan Thailand memang serius membangun industri pariwisata mereka.
Pemerintah Thailand bahkan memberikan dukungan bagi pasien asing yang berobat di rumah sakit mereka dengan menggratiskan visa mereka dari 30 hari menjadi 90 hari. Ini berlaku untuk pasien dari 6 negara di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Kuwait, dan Oman. (sj)
Anwar Usman Masih Bisa Tangani Sengketa Pileg Walau Dilaporkan Dugaan Pelanggaran Etik
Hakim Konstitusi, Anwar Usman, masih bisa mengikuti perkara perselisihan hasil pemilihan umum sengketa pemilu legislatif atau Pileg 2024, walaupun dia dilaporkan ke MKMK.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :