Sumber :
- ANTARA/Salis Akbar/ss
VIVAnews
– Menteri Pertahanan Australia, David Johnston, dijadwalkan tiba di Indonesia Kamis, 7 November 2013. Kedatangan Johnston ini di tengah merebaknya dugaan penyadapan oleh Badan Intelijen Australia (DSD) terhadap Indonesia, seperti yang dikabarkan harian
Sydney Morning Herald
berdasarkan bocoran informasi dari Edward Snowden.
“Menteri Pertahanan Australia datang ke Jakarta Kamis ini. Saya akan menggelar konferensi pers bersama Menhan Australia hari Jumat,” kata Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro.
Purnomo menyatakan apabila isu penyadapan itu terbukti benar, maka pemerintah RI akan mengambil sikap keras. “Tapi sebelum bersikap, kami perlu kepastian,” kata dia. Sejauh ini Purnomo mengaku telah mengontak Kedutaan Besar Australia dan Amerika Serikat, namun belum mendapat jawaban jelas.
Lembaga Sandi Negara pun, menurut Purnomo, saat ini sedang bekerja terkait isu penyadapan terhadap RI ini. Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR, Tubagus Hasanuddin, meminta Lembaga Sandi Negara mengambil peran sentral dalam menjaga keamanan negara, yakni dengan memproteksi lalu-lintas komunikasi para pejabat tinggi.
Sydney Morning Herald
Baca Juga :
Paparkan Revolusi Ketenagakerjaan PMI, Kepala BP2MI Sebut Golden-Triangle Harus Kolaborasi Solid
menulis bahwa Badan Intelijen Australia sudah menyadap Indonesia sejak tahun 2007 ketika RI menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Nusa Dua, Bali. Namun aksi penyadapan itu dianggap gagal meski sudah menghabiskan biaya dan waktu. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
menulis bahwa Badan Intelijen Australia sudah menyadap Indonesia sejak tahun 2007 ketika RI menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Nusa Dua, Bali. Namun aksi penyadapan itu dianggap gagal meski sudah menghabiskan biaya dan waktu. (ren)