Sumber :
- ANTARA/Seno. S
VIVA.co.id
- Lima Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia dilaporkan meninggal di kapal berbendera Taiwan, Hsin Chiang Fisheries. Mereka meninggal ketika kapal tengah berlayar ke Senegal.
Demikian ungkap Kementerian Luar Negeri RI melalui keterangan tertulis yang diterima
VIVA.co.id
pada Sabtu, 6 Juni 2015. Kemlu menyebut kelima ABK itu bekerja di dua kapal yaitu Bintang Samudra 68 dan Bintang Samudra 11.
Baca Juga :
Kapal Pembawa Gula Karam, 8 Awak Hilang
"Dari hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik di Dante Publik Hospital, Dakar, dinyatakan kelima WNI itu meninggal akibat dehidrasi akut dan malnutrisi," kata Kemlu.
Dalam pertemuan dengan KBRI Dakar pada 17 Mei 2015, para ABK WNI lainnya mengatakan kelima rekannya tengah berada di laut untuk mendapat pasokan minuman dan makanan.
"Kapten kapal yang memiliki persediaan makanan dan minuman, malah cuek dan menyimpan pasokan itu untuk dirinya sendiri," kata Kemlu.
Makanan dan minuman yang tersedia di atas kapal hanyalah ikan yang telah dihancurkan sebagai umpan untuk menangkap ikan. Air yang berada di kapal, berbau solar. Sebab, air tersebut dialirkan melalui selang yang digunakan untuk memindahkan bahan bakar solar.
"Makanan, minuman dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh ABK di atas kapal juga sangat terbatas dan tak higienis. Beberapa sebagian di antaranya bahkan telah kedaluwarsa," kata Kemlu.
Sebelum meninggal, kelimanya mengalami gejala yang sama yaitu lemas, sakit pada bagian perut dan pembengkakakan bagian tubuh. Jasad kelimanya akan tiba hari ini dengan menggunakan penerbangan Emirates EK 358 Dubai sekitar pukul 22.30 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
Halaman Selanjutnya
"Dari hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik di Dante Publik Hospital, Dakar, dinyatakan kelima WNI itu meninggal akibat dehidrasi akut dan malnutrisi," kata Kemlu.