Wanita Cantik Ini Mengaku Dirampok dan Disekap, Ternyata Iphone dan Perhiasannya Digadaikan

AS, wanita cantik yang membuat laporan perampokan palsu di Markas Polres Gresik. (Foto: Tofan Bram Kumara/Viva Jatim)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Gresik – Seorang wanita cantik berinisial AS (24 tahun), harus berurusan dengan aparat kepolisian dari Polres Gresik, Jawa Timur, gara-gara membuat laporan palsu. Awalnya dia melapor sebagai korban penyekapan.

Dokter Peringatkan Soal Obat Pelangsing yang Kerap Diendorse Artis

Belakangan diketahui, ternyata hanya rekayasa. Setelah diusut, ternyata Iphone dan perhiasannya yang dalam laporannya itu telah dirampok, justru digadaikannya.

AS berasal dari Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, namun tinggal di PPS Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Beberapa hari lalu, ia melapor ke Kepolisian Sektor Manyar telah menjadi korban penyekapan dan perampokan. Ia mengaku terluka di bagian dahi dan tangan.

Pembunuh Mayat Wanita dalam Koper di Cikarang Ditangkap

Saat melapor, AS juga mengaku kehilangan Iphone Pro Max 13 dan sejumlah perhiasan. Polisi kemudian menindaklanjuti. Tim gabungan dari Resmob Polres Gresik dan Polsek Manyar melakukan serangkaian penyelidikan. Sejumlah bukti dan keterangan coba dikumpulkan. AS selaku korban lalu dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Namun korban saat itu tidak dapat dihubungi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gresik, Ajun Komisaris Polisi Aldhino Prima Wirdhan, kepada wartawan, Minggu, 21 April 2024.

Bukan Buat Cewek! Ini yang Terjadi Jika Wanita Konsumsi Viagra

Dari situ polisi mulai mencium adanya kejanggalan. Hal itu semakin menguat ketika penyelidik memeriksa rekaman video di kamera pengawas atau CCTV yang disita. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Aldhino, tidak ditemukan adanya orang tak dikenal atau mencurigak di TKP.

Polisi terus melakukan pendalaman untuk membuktikan dugaan rekayasa perampokan itu. Setelah ditelusuri, ternyata Iphone dan perhiasan yang dilaporkan dirampok digadaikan AS sendiri ke sebuah kantor pegadaian di Gresik. Polisi kemudian mencari AS dan berhasil diamankan.

Dari situ, papar Aldhino, diketahui secara pasti bahwa penyekapan dan perampokan itu ternyata palsu. AS juga sudah mengakui itu. "Ditemukan fakta bahwa laporan perampokan tersebut palsu. Ternyata handphone dan perhiasan korban dijual sendiri oleh korban di pegadaian," tandasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, AS mengaku sengaja merekayasa seolah-olah menjadi korban perampokan karena takut pada suaminya karena telah menggadaikan Iphone dan perhiasan. Duit hasil menggadaikan barang ia pakai untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan seseorang.

"Uang hasil penjualan [menggadai barang] tersebut diberikan kepada orang di luar sana yang mempunyai masalah pribadi dengan korban," ujar Aldhino.

AS mengaku mengajak seseorang untuk mengikuti investasi yang ternyata bodong. Gara-gara itu, ia bertengkar hebat dengan orang itu hingga terluka. Nah, luka-luka itulah dilaporkan AS ke polisi karena dirampok. Ujung-ujungnya, AS harus mengganti rugi orang yang diajaknya investasi. Lalu digadaikanlah Iphone dan perhiasannya.

"Alasan pelapor membuat laporan polisi dikarenakan pelapor takut diketahui oleh suami karena memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan," pungkas Aldhino.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya