Musim Kemarau Panjang, Sungai Cisadane Berstatus Siaga

Sungai Cisadane kering saat musim kemarau, di Tangerang, Kamis, 15 Agustus 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Musim kemarau panjang menyebabkan volume air di Sungai Cisadane, Tangerang terus menyusut. Berdasarkan catatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, volume air di Sungai Cisadane saat ini berada di level siaga atau kuning.

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia: Bukan Gelombang Panas

"Tahun ini merupakan tahun terparah untuk musim kemarau, setiap hari volumenya turun lima sentimeter," kata Asisten Manajer Humas PDAM Tirta Benteng, Ichsan Sodikin, Rabu, 21 Agustus 2019.

Dia menjelaskan, penyusutan volume air di sungai tersebut berbeda-beda, baik yang di bagian sisi atau bagian tengah sungai. Salah satu faktor dari perbedaan itu adalah endapan lumpurnya yang lebih banyak berada di bagian sisi sungai.

Waduh! Truk Sedot WC Diduga Buang Tinja ke Sungai Cisadane, Sehari Lima Kali

"Volume air di sungai ini ada dua bagian, untuk yang terparah itu di bagian sisi sungai yang mana volume airnya hanya 2,5 meter, padahal batas normalnya 4 meter. Parahnya pada bagian sisi sungai itu, karena ada faktor endapan lumpurnya juga yang sangat tinggi saat musim kemarau. Hal ini membuat kami kesulitan memperoleh air untuk dikelola," ujarnya.

Sementara itu, untuk bagian tengah sungai, volume air masih dalam batas normal yakni, 11 meter. Namun, untuk dapat menjangkau sumber air yang ada di bagian tengah tersebut, pihak PDAM harus menyiapkan pompa khusus.

Nenek hingga Cucu Jadi Tersangka Perusakan Pipa Air Milik Perumda Tirta Pakuan

Sebab, pipa yang dimiliki perusahaan BUMD ini hanya dapat menjangkau bagian sisi sungai, sedangkan air di area setempat mulai menyusut dan tertutupi lumpur.

"Untuk bisa tetap melayani kebutuhan air bersih masyarakat Tangerang, kami harus menjangkau bagian tengah sungai yang volume airnya masih tinggi. Untuk itu, kami meminjam pompa khusus milik Kementerian PUPR," ujarnya.

Satu unit pompa yang saat ini dipinjam PDAM Tirta Benteng untuk melayani ribuan pelanggannya. Tidak hanya pompa, untuk menjaga kualitas airnya, pihaknya juga meningkatkan obat pembersih bakteri.

"Obat pembersih bakterinya juga kita tingkatkan, namun masih dalam aturan pakai jadi, tidak ada efeknya," ujarnya.

Terkait dengan endapan lumpur tersebut pun, PDAM Tirta Benteng telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk segera menyurati pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, agar dapat membersihkan lumpur yang ada di Sungai Cisadane.

"Soal lumpur ini, kami juga minta agar pihak pemerintah pusat bisa mengeruknya, supaya air yang ada di Sungai Cisadane menjadi lebih baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya