Gorilla Ngamuk Gegara Disoraki Pengunjung, Taman Margasatwa Ragunan Buka Suara

Gorila menggunakan bahasa isyarat
Sumber :
  • instagram.com/say.viideo

Jakarta – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan angkat bicara soal video viral di media sosial yang menayangkan seekor Gorila mengamuk di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Seekor Gorila itu tampak melemparkan sebatang kayu yang ada didekatnya.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Gorila bernama Komu itu terlihat melemparkan kayu kearah pengunjung yang tengah melihatnya. Dia mengamuk diduga karena telah disoraki pengunjung Ragunan.

Kebun Binatang Ragunan siap beroperasi kembali.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Dua Laki-laki Bawa Kabur Water Barrier di Ragunan, Ini Kata Polisi

Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang membenarkan terkait dengan peristiwa yang viral di sosial media itu. Dia menyebut sudah mengimbau pengunjung untuk tidak menyoraki hingga memberikan makan ke Gorila itu.

"Respons komu ketika dia digangguin ya, makanya kami sudah warning ke pengunjung dilarang mengganggu satwa, dilarang kasih makan jadi itu," ujar Wahyudi saat dikonfirmasi, Selasa 2 Januari 2024.

Viral! Dua Laki-laki Bawa Kabur Water Barrier di Ragunan, Warganet: Tangkap

Dia menjelaskan bahwa aksi lempar kayu oleh Komu itu, merupakan bentuk pertahanan hewan ketika dirinya mendapatkan gangguan. Kini, Komu sudah membaik dan dipastikan tidak mengalami stres.

"Ya protes aja itu kaya protes aja kaya ‘jangan ganggu saya’ gitu. Sebenernya kalau gak ganggu ya tenang dia," kata dia.

Gorila timur (Gorilla beringei)

Photo :
  • Twitter @re_rank

Wahyudi mengimbau kepada pengunjung Ragunan untuk tidak menyoraki hingga memberikan makan. Sebab, itu semua sudah ada aturannya di TM Ragunan.

"Memang inilah rendahnya kesadaran masyarakat, padahal sudah ada ya (aturan) tapi masih sebagian besar masyarakat kita itu rendah atau (kurang) peduli terhadap satwa-satwa liar," bebernya.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat ayo dong satwa-satwa ini dijaga kelestariannya jangan diganggu, jangan di-bully karena kalau ga ada satwa, dunia ini gak lengkap ya," imbuh Wahyudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya