Solusi Tarif KRL Jabodetabek

blokir jalur kereta bekasi
Sumber :
  • ANTARA/Paramayuda
VIVAnews
KPU Akan Gelar RDP Bareng DPR Hari Ini, Bahas Evaluasi Pemilu 2024
- Pengamat transportasi dan anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Iskandar Abubakar, mendukung single tarif yang berlaku pada kereta rel listrik (KRL), baik untuk kelas ekonomi maupun Commuter Line. Sistem ini dianggap lebih mudah dalam pengawasan dibanding double tarif tiket transportasi.

Rampung Gelar Sidang Etik, Dewas KPK: Belum Periksa Nurul Ghufron, Baru Para Saksi

"Sangat sulit mengendalikan sistem pelayanan kereta dengan dua tarif, yang satu Rp2.000 dan yang lainnya Rp8.000 dan Rp9.500," kata Iskandar di Jakarta, Senin, 1 April 2013.
Alan Walker Banjir 15 Ribu Pesan WhatsApp dalam 2 Jam dari Penggemar Indonesia


Dia mencontohkan bahwa sistem ini juga pernah diterapkan di Prancis, tapi gagal. Pemerintah di sana mengakui sulit mengawasi kedua sistem ini. "Prancis kesulitan mengelola pintu masuk, yaitu peron," katanya.

Iskandar melihat bahwa PT KAI telah mendapatkan public service obligation (PSO) dari pemerintah. Akan tetapi, jumlah dana tersebut tidak cukup untuk menampung jumlah pengguna transportasi. Sehingga penggunanya tidak mendapat pelayanan prima. Akibatnya, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) tidak menerima pendapatan yang seimbang. "Namanya makan modal kalau kita menjual barang dengan modal," katanya.

Iskandar menyayangkan tarif KRL ekonomi sangat rendah, yaitu sebesar Rp2.000. Hal ini bertolak belakang dengan peningkatan ekonomi masyarakat pengguna KRL tersebut.

"Masyarakat kita lebih sejahtera, tetapi tidak mau membayar. Itu sangat ironis. Di samping itu, upah buruh juga sudah meningkat," katanya lagi.

Karena itu, Iskandar menyarankan agar ada penyesuaian tarif pada tiket Commuter Line dan KRL ekonomi. "Mungkin akan lebih baik kalau harga tiket non ekonomi diturunkan dan harga tiket ekonomi dinaikkan," katanya.

Sebelumnya, PT KAI berencana untuk menghapuskan KRL ekonomi karena kondisi keretanya yang sudah tidak laik jalan karena usianya sudah terlalu tua. Perusahaan ini juga berencana untuk mengganti jalur KRL ekonomi dengan KRL Commuter Line.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mendukung rencana penghapusan transportasi ini. Namun, rencana ini ternyata mendapat penolakan dari masyarakat pengguna kereta api, mulai dari memblokir stasiun sampai melayangkan somasi.

Karena penolakan ini, Kementerian Perhubungan akhirnya menunda penghapusan kereta ini hingga bulan Juli 2013 hingga ditemukan mekanisme pemberian subsidi yang tepat. (umi)

Ira Nandha dan Elmer Syaherman

Terpopuler: Netizen Kecewa dengan Ira Nandha sampai Kasus Suami Amanda Zevannya

Round-up dari kanal Showbiz pada Selasa, 14 Mei 2024. Salah satunya tentang kabar yang menyebut Ira Nandha rujuk dengan Elmer Syaherman.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024