Sumber :
- ANTARA/ M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Ujian nasional
online
atau yang disebut computer-based test
(CBT) yang akan diuji coba oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2015 dipastikan tidak akan berlangsung mulus.
Baca Juga :
Wagub Djarot Pantau UN di Lapas Cipinang
Pasalnya, tidak semua sekolah, baik di daerah maupun di Ibu Kota Jakarta yang telah memiliki fasilitas pendukung CBT.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ari Budiman menuturkan, DKI Jakarta belum siap melaksanakan ujian secara
online
. Sebab, saat ini hanya ada tiga sekolah saja yang sudah memiliki fasilitas pendukung CBT yang layak dan memadai.
"Tahun ini
kan
baru uji coba. Yang
online
itu baru 26 SMK, 3 SMA, dan 1 SMP. Yang lainnya masih pakai sistem lama seperti dulu," ujar Ari di Balai Kota, Senin, 23 Maret 2015.
Menurut Ari, saat ini, Disdik DKI tidak terlalu memikirkan program CBT itu, karena menurutnya, masih ada hal penting lainnya yang harus dibenahi menjelang ujian nasional yang tinggal menghitung hari.
Salah satunya adalah bagaimana agar sekolah-sekolah yang tidak bisa menyelenggarakan ujian nasional sendiri dan harus digabung dengan sekolah lain yang mempunyai fasilitas lebih mumpuni. Termasuk sekolah sekolah yang sedang dalam tahap renovasi yang berjumlah satu SMA, satu SMK dan 11 SMP.
"Untuk sekolah-sekolah yang direnovasi itu kita sudah atur akan digabung kemana.
Kan
sudah ada daftar nama-nama berapa siswa yang ikut ujian itu sudah kita skenariokan. Jadi sudah tidak ada masalah," ujar Ari.
Ari juga menuturkan bahwa ujian nasional
online
tidak membedakan nilai ataupun standar kelulusan siswa dengan ujian nasional yang menggunakan
paper based test
(PBT). Jadi siswa tidak perlu merasa khawatir akan perbedaan sistem yang akan memengaruhi nilai kelulusan siswa.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pasalnya, tidak semua sekolah, baik di daerah maupun di Ibu Kota Jakarta yang telah memiliki fasilitas pendukung CBT.