Hutan Sumatera Kian Menipis, Populasi Harimau Tinggal 400 Ekor
- abc
ABC News: Anne Barker
Deforestasi berdampak pada harimau
Deforestasi dan kegiatan pembangunan sangat berdampak langsung dalam mengurangi habitat harimau di Sumatra.
Hutan rimba digunduli untuk pembukaan lahan perkebunan.
Menurut hitungan WWF, 49 persen hutan asli Sumatra telah hilang sejak tahun 2000 akibat pembukaan jalan bagi perkebunan kelapa sawit, karet dan kertas.
Pulau terbesar keenam di dunia ini mengaloami perubahan lanskap alam menjadi produsen komoditas global dengan nilai miliaran dolar.
Tercatat, antara tahun 2000 dan 2015 rata-rata 1,82 hektar hutan ditebang dijatuhi setiap jam.
Selain harimau, satwa liar lainnya rusa atau monyet juga terdampak secara langsung.
Akibatnya, tak jarang satwa-satwa ini muncul di desa dan daerah perkotaan. Serangan pada penduduk pun tak jarang terjadi.
Hutan Sumatera semakin berkurang akibat pembukaan lahan perkebunan sawit dan industri lainnya.
ABC News: Anne Barker
Bulan lalu, seekor harimau jantan terperangkap di kolong selokan di salah satu pertokoan di Indragiri Hilir.