Jati, Gajah Milik Kebun Binatang Solo Mati

Dua gajah yang tersisa di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Jawa Tengah.
Sumber :
  • Fajar Sodiq/ Solo

VIVA – Seekor gajah koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mati pada tanggal 5 Februari 2019 lalu. Penyebab kematian gajah bernama Jati itu karena faktor usia. Mati setelah usianya 55 tahun.

Gandeng Taman Safari, Bobby Nasution Bakal Revitalisasi Medan Zoo

Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan, berdasarkan literatur kedokteran hewan. Usia gajah memang mencapai 50 - 55 tahun. Jati adalah gajah paling tua koleksi kebun binatang Solo.

"Matinya karena usia yang sudah tua. Dengan usia yang tua itu pencernaannya terganggu. Ya, kalau seperti kita ya sakitnya maag gitu. Gajah itu terus kembung, tidak bisa bernapas dan mati," katanya ketika ditemui di ruang kerjanya, Sabtu 16 Februari 2019.

Pevita Pearce Akhirnya Bertemu 'Kembaran', Seorang Petugas Kebun Binatang yang Sempt Viral

Sebelum mati, lanjut Bimo, berbagai perawatan secara medis telah dilakukan oleh dua dokter hewan yang merawatnya. Bahkan, pihaknya juga meminta bantuan kepada dokter hewan Gembira Loka Yogyakarta untuk menangani sakit yang dialami Jati.

"Kita sudah kasih vitamin dan infus. Kita juga minta bantuan dari Gembira Loka supaya kondisi Jati bisa normal. Gajah itu mengalami sakit sejak lima hari sebelum mati," katanya.

Pevita Pearce Akhirnya Ketemu ‘Kembarannya’, Klaudia Kristi Si Pemandu Kebun Binatang

Menurut Bimo, setelah mati gajah itu dikuburkan di kawasan kebun binatang tersebut. Bahkan untuk mengangkat gajah tersebut dibutuhkan puluhan orang saat akan dikuburkan.

"Ada 40 orang yang ikut mengangkat dengan alat katrol. Gajah yang mati ini dikubur di kebun binatang," katanya tanpa menyebutkan lokasi persis kuburannya.

Bimo menjelaskan jika Jati awalnya merupakan gajah liar. Selanjutnya gajah jantan itu didatangkan dari Way Kambas Lampung pada tahun 1984. Sudah 35 tahun jati berada di kebun binatang.

"Saat dibawa ke Taman Satwa Taru Jurug umur Jati saat itu masih 20 tahun," katanya.

Dengan kematian Jati, menyebabkan koleksi gajah di kebun binatang Solo itu menjadi berkurang. Hanya ada dua ekor gajah yang tersisa, bernama Dian dan Manohara. Dian berumur 50 tahun. Dia adalah pasangan Jati. Dari pasangan itu lahirlah gajah betina bernama Manoraha.

"Kini kita membutuhkan gajah jantan karena dua yang tersisa itu betina semua. Manohara itu kini berusa 10 tahun dan sedang mencari jodohnya," kata Bimo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya