Logo timesindonesia

Yuk, Mengenal Pencak Silat Kuda Putih Asli Bondowoso

Pertunjukan pencak silat Kuda Putih, kekayaan budaya lokal asli Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Kuda Putih for TIMES Indonesia)
Pertunjukan pencak silat Kuda Putih, kekayaan budaya lokal asli Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Kuda Putih for TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Salah satu budaya asli Indonesia adalah pencak silat. Pencak silat tersebar di berbagai penjuru nusantara, dengan aliran dan ragam yang berbeda-beda. Di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, ada aliran pencak silat Kuda Putih.

Perguruan silat Kuda Putih merupakan perguruan asli dari Desa Ramban Wetan Kecamatan Cermee, yang diilhami seekor hewan yaitu kuda yang gagah perkasa, dan putih yang melambangkan sebuah kesucian.

Aliran silat ini, menggunakan 12 jurus handal. Untuk membuat gerakan semakin menarik ditambah adegan berbahaya yang hanya dapat dilakukan oleh profesional, yaitu bermain duel api, sabit, pisau dimana keahlian tersebut didapat saat berlatih.

Dalam sejarah pencak silat Kuda Putih, ada kesatria pewaris tahta kerajaan yang bernama Raden Suto. Raden Suto inilah pendiri dari aliran pencak silat Kuda Putih tersebut.

Setelah masa kejayaan mulai pudar, bergantilah pemimpin yang akan membawa arah baru pada pencak silat Kuda Putih yaitu murid dari Raden Suto atau dikenal dengan nama Bapak Atrawi. Setelah Bapak Atrawi meninggalnya, aktivitas dan kegiatan dari pencak silat Kuda Putih itu sendiri sempat vakum.

Pencak silat Kuda Putih bangkit dari keterpurukan di bawah kepemimpinan Bapak Yandi sampai saat ini. Pak Yandi melakukan modernisasi struktur Pencak Silat Kuda Putih dengan memunculkan istilah pembina, ketua I dan II dimana pembina di bawahi langsung oleh Bapak Yandi dan Ketua I oleh Bapak Enik serta Ketua II oleh Bapak Suradi.

Pak Enik, selaku ketua I mengatakan, bahwa tujuan aliran pencak silat Kuda Putih adalah mencari persaudaran untuk mencapai persatuan.