Jokowi: Jangan Alergi Kritik, Sekeras Apapun Itu

Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sumber :
  • Agus Suparto

VIVA – Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di hadapan Sidang MPR mengaku, kehidupan demokrasi saat ini tidak boleh membuat lembaga negara menjadi anti terhadap kritikan. 

Putri Isnari Ungkap Kebahagiaan Setelah Menikah, Ria Ricis : Halah, Baru Juga 1 Bulan

Perbedaan pandangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menurutnya adalah keniscayaan yang harus dihadapi.

"Kita perlu saling mengingatkan dan saling membantu. Kita tidak boleh alergi terhadap kritik. Bagaimanapun kerasnya kritik itu, harus diterima sebagai wujud kepedulian, agar kita bekerja lebih keras lagi memenuhi harapan rakyat," ujar Presiden Jokowi, dalam pidatonya di Gedung MPR-DPR, Senayan Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.

Marselino Ferdinan Respons Kurang Baik saat Dikritik, STY Minta Maaf: Ini Kesalahan Saya

Perbedaan adalah keniscayaan. Maka menurutnya, sangat wajar jika muncul perbedaan sikap baik itu antar individu, perbedaan antar kelompok, atau antar lembaga negara.

"Akan tetapi, perbedaan bukanlah alasan bagi kita untuk saling membenci, bukan alasan bagi kita untuk saling menghancurkan, atau bahkan saling meniadakan," katanya. 

Selena Gomez di Semprot Warganet Usai Unggah Konser SNSD

Jika munculnya perbedaan itu bisa dikelola, untuk menatap ke depan, menurut Jokowi bisa menjadi sebuah kekuatan dalam mewujudkan Indonesia yang maju. 

"Saya mengajak semua Lembaga-lembaga Negara untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita," katanya.

Jokowi juga berharap, agar lompatan kemajuan yang diinginkan pemerintah, bisa didukung. Terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pembukaan lapangan kerja. 

"Bergandengan tangan menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Serta ikut serta melahirkan lebih banyak lagi SDM-SDM unggul yang membawa kemajuan," katanya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya