Logo DW

Keraton Agung Sejagat, Mengapa Perkumpulan Ini Ada Pengikutnya?

picture-alliance/maxppp/M. Menou
picture-alliance/maxppp/M. Menou
Sumber :
  • dw

Menurut Ivan, kemungkinannya bisa jadi dua hal, yakni gangguan mental atau murni ingin mendulang keuntungan.

“Pertama, hal itu dilakukan di luar kesadaran dan akal sehat yang bersangkutan. Kemungkinan, hal tersebut didorong oleh gangguan mental tertentu yang dialami oleh orang tersebut,” ujarnya.

Kedua, hal itu dilakukan secara sadar dan didasari akal, meski tidak dapat dikatakan sehat. Kemungkinan, hal tersebut memang sengaja dibuat secara sistematis untuk memperoleh keuntungan pribadi.

“Salah satu keuntungan pribadi yang seringkali dikejar oleh orang yang secara sadar membuat hal-hal yang tidak masuk akal itu tentunya adalah keuntungan secara ekonomi,” jelasnya.

“Berpikir kritis dan cintai proses”

Kemunculan perkumpulan seperti kerajaan Keraton Agung Sejagat seringkali meresahkan masyarakat sekitar. Agar tidak menjadi korban, Ivan menyarankan masyarakat harus membiasakan diri berpikir kritis sehingga tidak mudah terjerat tipu daya kelompok-kelompok semacam ini.

“Berpikir kritis dan cintai proses. Tidak mungkin kita bisa mendapatkan uang tanpa usaha yang wajar,” tegasnya.