Indonesia Setop Impor Makanan dari RRC, China Khawatir

Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian
Sumber :
  • VIVAnews/Dinia

VIVA – Pemerintah China menyampaikan kekhawatirannya atas keputusan Indonesia menyetop sementara impor makanan dan minuman dari China, sebagai dampak dari virus Corona. China menilai langkah tersebut akan berdampak negatif bagi hubungan dagang kedua negara.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, menegaskan sampai saat ini belum ada bukti virus Corona bisa ditularkan lewat barang-barang impor dari negaranya. Bahkan hal itupun telah dipastikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Menurut kami dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu bereaksi berlebihan (over react) yang akan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang yang normal," kata Xiao Qian saat memberikan konferensi pers di Kediaman Resmi Dubes China, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 4 Februari 2020.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Penyetopan impor barang dari China juga dinilai akan merugikan hubungan kedua negara dan memberi dampak negatif kepada hubungan kerja sama yang akan datang. 

Xiao Qian menyebut Pemerintah China sangat mementingkan penanganan wabah virus Corona dan mengambil tindakan yang paling ketat untuk menangani penyebaran virus tersebut. Dia menegaskan China sangat percaya diri dan berkemampuan untuk mengontrol penyebaran Corona.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Kita berharap pihak Indonesia bisa memandang pencegahan dan penanggulangan secara objektif, rasional dan ilmiah serta mematuhi international health regulation, mengambil pencegahan rasional dan bukan berlebihan supaya menghindari gangguan terhadap hubungan kedua negara," tegasnya. 

Sebelumnya diberitakan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menjelaskan, penyetopan impor dari China tersebut hanya akan dilakukan sementara. Sebab, lanjut dia, dikhawatirkan virus tersebut akan masuk melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat.

Dia belum bisa menegaskan kapan waktu penghentian impor itu akan dilakukan. Sebab, menurutnya, kebijakan penghentian impor tersebut harus dirapatkan terlebih dahulu dengan kementerian dan lembaga terkait.

Dia memastikan penghentian tersebut tidak akan mengganggu aktivitas dagang antara China dan Indonesia. Sebab, lanjut dia, kebijakan tersebut tidak hanya akan ditempuh oleh Indonesia belaka melainkan banyak negara.

Dengan adanya kebijakan tersebut, nantinya pemerintah akan mencari alternatif barang-barang mana saja yang akan dipenuhi dari negara lain. Sehingga, saat ini, dia tengah mengevaluasi jenis barang apa saja dari China yang akan dihentikan dan penggantinya dari negara mana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya