Cegah Virus Corona, Pekerja asal China di Bekasi Dites Kesehatan

Seorang petugas RSUD Dumai Riau mempersiapkan peralatan medis (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

VIVA – Pemerintah Kabupaten Bekasi menerapkan pemeriksaan kesehatan kepada para pekerja asing asal China. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny, mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi atas antisipasi penyebaran virus Corona ke sejumlah perusahaan di kawasan industri Kabupaten Bekasi.

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

"Kami sudah lakukan tindakan antisipasi penyebaran virus Corona kepada warga yang bekerja bersama dengan tenaga kerja asing asal China," katanya, Minggu 9 Februari 2020.

Untuk tindakan pencegahan sudah dilakukan tes kesehatan kepada pekerja asing asal China. Pengecekan itu juga ditujukan kepada pekerja yang baru saja tinggal di Kabupaten Bekasi.

Diduga Ada Penggelembungan Suara, Caleg Golkar Sarim Saefudin Cari Keadilan

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Suhup, mengatakan tidak ada pekerja di kawasan industri Kabupaten Bekasi yang tertular virus Corona. Hal itu diyakini usai mengecek kesehatan para pekerja.

"Saya tidak mau dianggap takabur, tapi saat dilakukan cek kesehatan memang tidak ada pekerja yang tertular virus Corona," jelasnya.

Kabupaten Bekasi Bakal jadi Tuan Rumah MTQ Jabar, Pj Bupati Dani: Terus Kita Matangkan

Sebelumnya, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi menyatakan terdapat 1.686 pekerja asing asal China yang bekerja di sejumlah perusahaan di Kabupaten Bekasi. Keberadaan mereka disertai izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap.

Dihubungi terpisah, Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi Budiyanto mengaku, dalam dalam diskusi maxxbox beberapa waktu lalu ternyata diketahui ada ribuan pekerja asing asal Tiongkok yang tidak diketahui Dinas Tenaga Kerja dan pihak keimigrasian. Untuk itu harus dilakukan pengecekan kesehatan ke pekerja asal China. 

"Saya berharap mereka yang terindikasi tertular dipulangkan ke negaranya untuk sementara. Apalagi mereka yang tidak memiliki dokumen yang sah," ungkapnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya