Intip Skenario Terburuk, 8 Ribu Orang Bisa Terpapar Corona di DKI

VIVA – Komandan Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS darurat Wisma Atlet, Mayjen Eko Margiyono membeberkan alasan dioperasionalkannya Wisma Atlet sebagai RS darurat penanganan virus corona atau Covid-19.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Eko mengatakan, rumah sakit itu disiapkan untuk menampung pasien jika RS yang ada saat ini tak mampu menampung pasien Corona.

"Perlu kami sampaikan latar belakang didirikannya rumah sakit ini adalah pemerintah sudah mengantisipasi apabila penyebaran virus covid-19 ini tidak bisa kita bendung, maka pasti akan banyak terpapar oleh virus ini sementara apabila kita mengandalkan rumah sakit-rumah sakit yang ada jelas tidak mungkin," kata Eko dalam konferensi pers melalui akun YouTube BNPB, Kamis, 26 Maret 2020.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Eko lantas menyampaikan hasil simulasi dari forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) DKI Jakarta. Eko mengatakan skenario terburuk kasus positif corona bisa mencapai 8.000 orang.

"Dari hasil simulasi forkompimda DKI karena daerah Jakarta paling banyak terpapar virus ini skenario terburuk adalah bisa mencapai 6.000 sampai 8.000 orang positif," ujar dia.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Karena itu, kata Eko, pemerintah bertindak cepat dengan mengubah Wisma Atlet menjadi rumah sakit darurat corona. Semua elemen dilibatkan dalam pendirian rumah sakit itu.

"Rumah sakit ini terdiri dari beberapa gabungan instansi kemenkes, kementerian PUPR, kementerian BUMN, TNI, Polri dan relawan," ujar dia.

Total sebanyak 3 ribu pasien dapat ditampung di RS darurat ini. Jika memang pasien positif makin banyak, maka pemerintah akan membuka dua tower lainnya. Hingga saat ini sudah ada 208 pasien yang dirawat di RS darurat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya