#DiRumahAja, Konsumsi BBM di Jawa Timur dan Bali Turun LPG Naik

Petugas mengecek pasokan LPG Bright Gas
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – PT Pertamina memastikan kesiagaan dengan menjamin pasokan energi nasional aman dan mencukupi di seluruh wilayah Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Termasuk di antaranya untuk wilayah Jawa Timur dan Bali. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Unit Manager Communication, Relations, and CSR MOR V, Rustam Aji, menyampaikan, menjelang tiga pekan masa pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V menjamin ketersediaan pasokan serta memastikan kegiatan operasional penyaluran BBM dan LPG berjalan baik dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Saat ini, pasokan BBM yang ada di Fuel Terminal di wilayah Jawa Timur dan Bali dalam jumlah yang aman. "Walaupun konsumsi BBM terus turun, kami tetap memonitor pasokan dan penyaluran ke masyarakat," ujar Rustam dalam keterangan tertulis, Senin 6 April 2020. 

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Berdasarkan data penyaluran 27 Maret hingga 3 April 2020, konsumsi Gasoline (Premium, Perta-Series) di Jawa Timur turun 28 persen menjadi rata-rata 9.300 kiloliter per hari, dari kondisi normal yang mencapai 12.900 kiloliter per hari. 

Sementara itu, konsumsi Gasoil (BioSolar, Dex-Series) pada periode yang sama, turun 15 persen dari kondisi normal 6.000 kiloliter per hari menjadi 5.100 kiloliter per hari.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Untuk konsumsi Gasoline (Premium, Perta-Series) di Bali turun 40 persen menjadi rata-rata 1.630 kiloliter per hari, dari kondisi normal yang mencapai 2.730 kiloliter per hari. Untuk konsumsi Gasoil (BioSolar, Dex-Series) pada periode yang sama, turun 25 persen dari kondisi normal 560 kiloliter per hari menjadi 420 kiloliter per hari.

"Di sisi lain, terjadi peningkatan konsumsi LPG sektor rumah tangga, baik LPG subsidi kemasan 3 kg, maupun LPG nonsubsidi seperti produk Bright Gas kemasan 12 kg dan 5,5 kg," tutur Rustam. 

Pada periode 27 Maret hingga 3 April 2020, tercatat ada kenaikan tipis LPG sektor rumah tangga di Jawa Timur, dari rata-rata 4.050 metrik ton (MT) per hari pada kondisi normal, menjadi 4.200 MT per hari.

Sementara itu, untuk Bali, tercatat ada kenaikan LPG sektor rumah tangga sebesar 8 persen dari rata-rata 680 metrik ton (MT) per hari pada kondisi normal, menjadi 740 MT per hari.

Pertamina terus memonitor peningkatan kebutuhan LPG khususnya LPG subsidi 3 kg, termasuk apabila ada permintaan penambahan fakultatif dari masing-masing pemerintah daerah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. 

"Pantauan kami, penurunan konsumsi BBM dan kenaikan konsumsi LPG sektor rumah tangga ini sejalan dengan anjuran yang disampaikan pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi di luar rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19," kata Rustam. 

Rustam memastikan operasional distribusi BBM dan LPG tetap berjalan normal, dengan pengaturan personel dan tempat kerja yang ketat sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19. 
Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135. 

"Dalam situasi darurat ini, kami akan tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan mendukung kebijakan pemerintah untuk #DiRumahSaja," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya