Kemenag Imbau Tak Gelar Buka Puasa Bersama dan Tarawih di Masjid

VIVA – Kementerian Agama (Kemenag) kembali meminta masyarakat tidak melaksanakan ibadah di masjid selama Ramadhan 1441 Hijriah. Permintaan itu seiring dengan situasi pandemi virus Corona atau Covid-19 yang belum usai di Indonesia.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Pada tahun ini ada sedikit disrupsi, sedikit perubahan pelaksanaan amaliyah Ramadhan kita. Pada tahun ini kita sama-sama mengetahui, kita sedang menghadapi ujian yang sangat berat, yaitu Coronavirus. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau agar seluruh umat Islam agar tetap di rumah dan beribadah di rumah saja," ujar Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, dalam konferensi pers melalui akun YouTube BNPB, Jumat, 17 April 2020.

Untuk itu, Kamaruddin mengajak masyarakat memaksimalkan ibadah Ramadhan di dalam rumah. Dia juga meminta masyarakat tidak menggelar buka puasa bersama hingga tarawih berjemaah di masjid. Menurutnya, dengan melakukan kegiatan buka bersama di luar dan salat tarawih berjamaah di masjid berpotensi menularkan virus corona.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Mari kita maksimalkan untuk beribadah di rumah pada bulan Ramadhan. Insya Allah kita anjurkan agar tidak ada buka puasa bersama yang biasa kita sering laksanakan di kantor-kantor pemerintah, di kantor-kantor swasta. Kita mengimbau agar kita tidak lagi melaksanakannya," ucapnya.

Mantan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag itu selanjutnya mengatakan beribadah di rumah tidak akan mengurangi kualitasnya. Yang terpenting, kata dia, dalam melaksanakan ibadah harus ada keikhlasan dan kekhusyukan.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Kualitas ibadah kita insya Allah tidak berkurang. Dengan kita berada di rumah kualitas ibadah kita tidak hanya ditentukan locus di mana kita beribadah, tapi tidak kalah pentingnya adalah kualitas ibadah kita ditentukan oleh keikhlasan kita, ditentukan oleh kekhusyukan kita, ditentukan oleh jiwa kita," ujarnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024