Awal Ramadhan 2020 Diprediksi Serentak

Pantau hilal/Ilustrasi.
Sumber :
  • Jeffry

VIVA – Pemerintah baru akan menetapkan awal Ramadhan 1441 Hijriah/2020 berdasarkan pantauan bulan atau rukyatul hilal pada 23 April 2020. Sebanyak 82 titik hilal yang tersebar di 34 provinsi akan memantau serentak untuk melaporkan kondisi awal hilal Ramadhan.

Bakrie Amanah Himpun Dana Rp 6,5 Miliar pada Ramadhan 2024 

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Prof Thomas Djamaluddin mengatakan berdasarkan hisab global dengan analisis garis tanggal maupun semua kriteria yang berlaku di Indonesia untuk penentuan kalender hijriah, nampaknya awal Ramadhan 1441 H akan serentak.

"Semua kriteria yang berlaku di Indonesia, Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah dan ketinggian bulan 2 derajat yang digunakan NU, semuanya menunjukkan pada saat Maghrib 23 April 2020 posisi bulan telah memenuhi kriteria. Artinya, secara hisab ditentukan awal Ramadhan 1441 jatuh pada 24 April 2020," tulis Prof Thomas di blog pribadinya yang diakses VIVAnews di blog pribadinya, Selasa, 21 April 2020. 

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Namun, kata dia, menurut kriteria internasional (kriteria Odeh) dan usulan Rekomendasi Jakarta 2017 (yang kriterianya sudah digunakan Persis), pada saat Maghrib 23 April 2020 posisi bulan belum memenuhi kriteria, sehingga menurut kriteria tersebut awal Ramadhan 1441 jatuh pada hari berikutnya, yakni 25 April 2020. 

"Kepastiannya menunggu hasil sidang itsbat yang akan menggabungkan dengan hasil rukyat (pengamatan) hilal pada saat maghrib 23 April 2020," ujar pria yang merangkap Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Menurutnya, sesuai Rekomendasi Jakarta 2017, bila ada perbedaan karena beda kriteria atau beda dengan hasil rukyat (pengamatan) hilal, maka seluruhnya akan merujuk pada keputusan pemerintah (Kementerian Agama) sebagai otoritas tunggal dan demi menjaga persatuan umat.

Begitu juga saat penentuan awal Syawal 1441 H. Sebagaimana kriteria yang dilakukan Muhammadiyah dengan Wujudul Hilal, Nahdlatul Ulama menggunakan ketinggian bulan 2 derajat, serta kriteria internasional (kriteria Odeh) dan usulan Rekomendasi Jakarta 2017 yang digunakan Persis, semuanya menunjukkan pada saat Maghrib 23 Mei 2020 posisi bulan sudah memenuhi kriteria. 

"Artinya, secara hisab ditentukan awal Syawal (Idul Fitri) 1441 jatuh pada 24 Mei 2020. Kepastiannya menunggu hasil sidang itsbat yang akan menggabungkan dengan hasil rukyat (pengamatan) hilal pada saat Maghrib 23 Mei 2020," paparnya.

Sementara awal Dzulhijjah 1441 H, lanjut Thomas, berdasarkan kriteria yang berlaku di Indonesia, semuanya menunjukkan pada saat Maghrib 21 Juli 2020 posisi bulan sudah memenuhi kriteria. Sehingga 
secara hisab ditentukan awal Dzulhijjah 1441 jatuh pada 22 Juli 2020 dan Idul Adha jatuh pada 31 Juli 2020. 

"Kepastiannya menunggu hasil sidang itsbat yang akan menggabungkan dengan hasil rukyat (pengamatan) hilal pada saat Maghrib 21 Juli 2020," ungkap Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, LAPAN ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya