Beijing Lockdown Parsial Setelah Temuan Klaster Corona di Pasar

VIVA – Beijing kembali menerapkan karantina wilayah atau lockdown parsial, seiring penemuan kasus baru Covid-19 di pasar lokal. Lockdown diterapkan pada 11 kawasan perumahan dan menutup pasar grosir yang dikhawatirkan akan memicu gelombang infeksi baru.

China Cegah Pengungkapan Pelanggaran HAM di Tibet dan Xinjiang oleh Media Asing?

Upaya itu dilakukan setelah hampir dua bulan kota tersebut melaporkan transmisi domestik terakhirnya dan dianggap mampu 'memadamkan'pandemi virus itu.

"Sesuai dengan prinsip mengutamakan keselamatan masyarakat dan kesehatan, kami telah mengadopsi langkah-langkah lockdown untuk pasar Xinfadi dan lingkungan sekitarnya," kata pejabat distrik Chu Junwei kepada media, dikutip dari Forbes.

Usai Temui PM dan Menhan China, Prabowo Tinjau Program Makan Siang di Sekolah Beijing

Sementara itu, dikutip dari Channel News Asia, berdasarkan tes swab dari 517 orang di pasar grosir Distrik Xinfadi, sebanyak 45 orang dinyatakan positif virus Corona. Meskipun, tidak satu pun dari mereka menunjukkan gejala Covid-19.

Belum diketahui asal penyebaran virus Corona itu. Namun, seorang juru bicara kota mengatakan, enam pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Beijing, pada Jumat lalu mengunjungi pasar Xinfadi. 

Penuhi Undangan Bertemu Xi Jinping di Beijing, Prabowo Subianto: Suatu Kehormatan

Terkait temuan positif Covid-19 tersebut, otoritas di ibu kota China itu akan menangguhkan aktivitas olahraga dan pariwisata. Bahkan, sembilan sekolah dan taman kanak-kanak di sekitar kawasan itu telah ditutup.

"Satu orang di pasar pertanian di distrik Haidian barat laut kota itu juga dinyatakan positif terkena virus Corona," ujar Chu.

Pihak berwenang telah menutup pasar Xinfadi pada pukul 03.00 pada Sabtu, 13 Juni 2020. Pasar Xinfadi merupakan pasar grosir pertanian terbesar di Asia dan menyediakan sebagian besar kebutuhan buah serta sayuran masyarakat Beijing. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya