Penularan COVID-19 Masih Tinggi, Pemerintah Terus Ingatkan 3M

Petugas Taman Margasatwa Ragunan, memasang spanduk sosialisasi memakai masker.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Taman Margasatwa Ragunan

VIVA - Pandemi virus Corona atau COVID-19 hingga saat ini masih melanda Tanah Air. Bahkan, dari data yang ada, jumlah orang yang terkena justru terus bertambah.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Mereka yang terpapar virus tersebut tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa. Beberapa tokoh penting seperti gubernur, wakil gubernur, hingga wali kota dan lain-lainnya juga tertular.

Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin dengan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tiga langkah tersebut dinilai sebagai jalan untuk menekan penularan COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Sebenarnya masyarakat sudah terbiasa dengan 3M. Tapi kami minta masyarakat tidak terlena, menganggap COVID-19 sudah mulai reda, padahal angka penularan masih tinggi," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Widodo Muktiyo, melalui siaran persnya, Senin, 7 Desember 2020.

Baca juga: Sebulan Kasus COVID-19 Jakarta Naik Terus, Anies Ungkap Sebabnya

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Widodo mengatakan bahwa budaya baru dengan 3M harus senantiasa masyarakat lakukan. Alasannya, itu adalah jalan terbaik saat ini.

"Sembari menunggu vaksin," tutur dia.

Widodo pun berharap budaya menerapkan 3M tersebut bisa menekan angka penularan COVID-19. Menurutnya, Indonesia dikenal sebagai bangsa berbudaya yang gemar berkumpul sehingga sosialisasi dan kampanye jaga jarak membutuhkan upaya lebih keras lagi.

Dia juga mengajak masyarakat semakin berperan dalam membantu pemerintah, untuk mendisiplinkan warga dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, Ketua Satgas Nasional Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyatakan, disiplin menerapkan protokol kesehatan tetap menjadi upaya pencegahan paling tepat terhadap penyebaran pandemi Corona. Menurutnya, penggunaan masker, mencuci tangan pakai sabun, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan merupakan protokol kesehatan yang sepatutnya dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat.

Dengan demikian, Indonesia secara bersama-sama dapat saling bahu-membahu untuk keluar dari pandemi. Dia mengingatkan masyarakat agar selalu #ingatpesanibupakaimasker, #ingatpesanibujagajarak, #ingatpesanibucucitangan. Kemudian disiplin menerapkan ke diri sendiri untuk #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Sejauh ini, Indonesia berada di urutan 21 negara yang paling banyak terjadi penularan COVID-19 dengan jumlah positif 575.796 kasus, meninggal dunia 17.740 orang, dan pasien sembuh 474.771 per 6 Desember 2020.

Pada awal Desember ini, Indonesia mencatat penambahan kasus hingga 8.369 positif Corona pada Kamis, 3 Desember 2020, dan angka ini adalah yang tertinggi sejak virus Corona menyebar di Indonesia.

Penambahan tertinggi kasus harian di awal Desember berasal dari Provinsi Papua, yakni sebanyak 1.755 kasus dan menambahkan jumlah kumulatifnya menjadi 11.879 kasus. Selain itu, Jawa Barat yang menambahkan 1.648 kasus. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya