Data FDR Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Berhasil Diunduh

Kapal Basarnas dikerahkan mencari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut pihaknya telah berhasil mengunduh data yang ada di dalam Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ182.

KNKT Ungkap 6 Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Ada 330 parameter, dan semua dalam kondisi baik," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, kepada wartawan, Jumat, 15 Januari 2021.

FDR sudah ditemukan dan diserahkan ke KNKT sejak 13 Januari 2021. Sebelum proses pengunduhan data, perlu ada tindakan khusus yang harus dilakukan. Pihaknya akan membersihkan unit memori dari kotoran dan sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut.

Kesimpulan KNKT Terkait Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Soal data FDR sendiri hingga kini masih dipelajari lebih lanjut. "Saat ini sedang kami pelajari," katanya.

Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan RI 2020 Tertinggi dalam 9 Tahun Terakhir

Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, KNKT: Thrust Lever Kanan Tak Berfungsi

Berdasarkan data ADS-B dan wreckage engine, kedua mesin pesawat masih beroperasi atau hidup sampai pesawat membentur air. Temuan KNKT dari data FDR telah mengonfirmasi data ADS-B dan wreckage engine tersebut.

Saat ini, lanjut dia, KNKT masih menunggu pencarian CVR (Cockpit Voice Recorder) yang masih dilakukan tim gabungan. CVR, menurut Soerjanto, merupakan salah satu bagian penting kotak hitam lainnya yang digunakan untuk proses investigasi lebih lanjut.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021, sekitar pukul 14.40 WIB, dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat membawa 50 penumpang dan 12 kru pesawat.

Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian puing dan jasad korban tewas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ini, Jumat, 15 Januari 2021. Pada pencarian hari ketujuh ini, tim SAR gabungan mengerahkan 310 personel penyelam profesional.

Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas), Brigjen TNI Rasman, mengatakan pada hari sebelumnya penyelam yang dikerahkan ada 260 orang. Namun untuk percepatan pencarian yang dituju, dan untuk mempersingkat waktu, hari ini diterjunkan 310 penyelam.

Rasman menjelaskan, dari 310 penyelam tersebut nantinya akan dibagi dalam beberapa regu yang melakukan pencarian di titik berbeda. Ada beberapa fokus untuk mencari korban, puing pesawat dan cockpit voice recorder (CVR) yang hingga saat ini belum ditemukan. “Itulah informasi awal,” ujarnya. (ase)

Pesawat Sriwijaya Air. (Ilustrasi)

Manajemen Sriwijaya Air Buka Suara soal Pendirinya Jadi Tersangka Korupsi Timah

Manajemen PT Sriwijaya Air buka suara, terkait pendiri Sriwijaya yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi penyalahgunaan izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024