Logo ABC

Ratusan Anak Indonesia COVID Setelah PTM, Bagaimana Langkah Orangtua

Kebanyakan sekolah di Indonesia telah melakukan PTM sejak 6 September. (Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana)
Kebanyakan sekolah di Indonesia telah melakukan PTM sejak 6 September. (Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana)
Sumber :
  • abc

"Syarat positivity rate di bawah lima persen [untuk bisa membuka lagi sekolah] sudah benar, bed occupancy rate juga sudah di bawah 50 persen, demikian juga dengan [syarat] level PPKM 3 ke bawah," katanya.

Tapi dr Dicky mengingatkan, ada sisi lain yang harus diperhatikan selain sisi epidemiologis, yakni kesiapan infrastruktur dan kurikulum sekolah, yang harus menyesuaikan dan tidak bisa seperti sebelum pandemi.

"Misalnya kapasitas kelas dan ventilasi sirkulasi udara … serta perilaku yang mendukung yaitu disiplin dalam mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas," ujarnya.

"Vaksinasi juga harus ditingkatkan. Semua orang dewasa yang ada di rumah dan di lingkungan sekolah harus divaksinasi karena akan jauh mengurangi potensi penularan."

Menurutnya indikator epidemiologi, indikator kesiapan sekolah, dan indikator kesiapan murid, orangtua, guru dan masyarakat, "tidak bisa tidak, harus sejalan."

Ia menilai penyebab munculnya kasus-kasus COVID-19 yang baru di berbagai daerah di Indonesia setelah pembukaan kembali sekolah adalah karena sinergi ketiga indikator tadi belum terpenuhi.

Kekhawatiran long COVID pada anak

Maria Galuh Kamenyangan Sari, dokter anak dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Jawa Tengah, mengatakan telah menemukan kasus suspek 'long COVID' pada anak, namun masih terus diteliti.

"Gejala di anak-anak lebih ke masalah pernapasan, seperti batuk, susah nafas, juga diare yang tidak bisa hilang setelah dinyatakan negatif dari COVID," katanya.