Alissa Wahid Ditunjuk Jadi Amirull Hajj Perempuan, Ini Tugasnya

Alissa Wahid
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH – Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau akrab disapa Alissa Wahid merupakan satu dari tiga perempuan yang ditunjuk Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas sebagai bagian dari Amirull Hajj.
Alissa yang merupakan psikolog kelahiran Jombang ini memiliki tugas khusus dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444H/ 2023 M.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Perlu diketahui selain putri sulung dari Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid ini, dua Amirull Hajj perempuan lainnya ialah Badriyah Fayumi dari Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) dan Indah Pertiwi Nataprawira (PP KB PII).

Amirull Hajj sendiri merupakan pemimpin misi haji Indonesia di Arab Saudi. Tugas Amirul Hajj antara lain melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Dan tahun ini, menjadi tahun pertama Amirull Hajj perempuan ditunjuk menteri agama untuk terlibat dalam misi haji Indonesia. Apa saja tugas Amirull Hajj perempuan? 

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Allisa Wahid

Photo :
  • MCH 2023

"Pak Menteri menyampaikan ini sebagai langkah afirmasi terhadap jamaah perempuan. Karena jemaah perempuan Indonesia jumlahnya lebih dari jemaah laki-laki," kata Alissa saat ditemui di Wisma Kantor Urusan Haji, Jeddah, Rabu, 21 Juni 2023.

Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Dikatakan Alissa tugasnya sebagai Amirull Hajj perempuan yakni memfasilitasi segala hal yang menjadi keluhan para jemaah perempuan. Tahun lalu, ia mengaku masuk dalam tim monitoring dengan tugas utama melakukan monitoring para jemaah haji perempuan. Dan ternyata, banyak masalah yang sulit disampaikan para jemaah perempuan karena lebih banyak kaum laki-laki yang dilibatkan dalam misi haji tahun tahun sebelumnya. Yang dikeluhkan jemaah haji perempuan di tahun sebelumnya mulai dari sedikitnya pembimbing ibadah perempuan, minimnya toilet atau MCK khusus perempuan, hingga segala hal lainnya yang berkaitan dengan masalah kewanitaan.

"Dan tahun lalu rekomendasinya adalah pembimbing ibadah yang perempuan jumlahnya sedikit sekali dan fasilitas untuk jemaah haji perempuan juga minim. Nah itu setelah rekomendasi itu disampaikan kepada Menteri Agama, memang diperjuangkan selama setahun ini, sehingga pak menteri pemerintah Saudi, Muasasah haji itu sudah menyepakati bahwa MCK untuk perempuan ditambah di Arafah dan Mina," kata Alissa. 

Diakuinya, selain penambahan fasilitas MCK, tahun ini jumlah pembimbing ibadah perempuan juga hampir 50 persen terpenuhi. "Kalau dulu hanya 10 persen. Jadi sekarang sudah ditambah."
 
"Itu pesan pak menteri, bagaimana agar jamaah haji perempuan yang jumlahnya lebih banyak dari laki-laki mendapatkan fasilitasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tugas anggota Amirul Hajj perempuan ya memastikan ini," katanya lagi.

Diceritakan Alissa berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah haji perempuan yang sulit mengkomunikasikan masalah haid atau menstruasi. Bagaimana hukumnya, bagaimana fiqihnya, sah atau tidaknya melaksanakan ibadah haji saat masa haid. Hal ini sangat ingin ditanyakan para jemaah perempuan, namun canggung lantaran pembimbing ibadah tahun sebelumnya kebanyakan adalah laki-laki.

"Jadi, bahwa langkah menag untuk menambah anggota perempuan sebagai Amirul hajj untuk memastikan pelayanan dari misi haji Indonesia untuk jamaah haji Indonesia itu berpihak kepada perempuan. Terkait dengan kebutuhan fasilitas dan ritme biologis yang berbeda itu terjawab dan terfasilitasi. Dulu pembimbing ibadah laki-laki tak berani nanya soal haid  saya harus bagaimana. Sekarang sudah disediakan pembimbing haji perempuan yang banyak," katanya. 

Sementara itu, Amirul Hajj tahun 2023 sebagaimana tahun-tahun sebelumnya adalah Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas,
Wakil Ketua : Habib Hilal Al Aidit (PBNU).
Sekretaris    : Saad Ibrahim (PP Muhammadiyah).
Anggota       : 
a. Habib Ali Hasan Bahar (UIN Jakarta), 
b. Fadlul Imansyah (BPKH), 
c. Alissa Wahid (BKM), 
d. Noor Achmad (MUI), 
e. Badriyah Fayumi (KUPI), 
f. Indah Pertiwi Nataprawira (PP KB PII), 
g. Sundoyo (Kementerian Kesehatan), 
h. Machendra Setyo Atmaja (PMK), 
i. Juri Ardiyantoro (KSP), 
j. Novie Rianto Rahardjo (Kementerian Perhubungan)Ditunjuk Jadi Amirul Hajj

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya