Lahar Dingin Semeru Bikin Tiga Jembatan Putus di Lumajang hingga Merusak Rumah

Petugas BPBD Jatim saat bersiap ke lokasi bencana di Lumajang.
Sumber :
  • Dok. BPBD Jatim

Lumajang – Tiga jembatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terputus akibat terjangan bandang lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat, 7 Juli 2023. Lahar dingin meluncur deras ke lereng dampak dari hujan deras yang mengguyur lereng Gunung Semeru sejak pagi.

Risma Belum Bisa Imbangi Khofifah untuk Pilkada Jawa Timur, Menurut Pengamat

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, hujan yang terjadi pada Jumat pagi menyebabkan debit pada daerah aliran sungai lahar Gunung Semeru meningkat, dan menerjang beberapa jembatan penghubung desa.

Ada tiga jembatan terputus akibat terjangan lahar dingin Semeru. Yaitu Jembatan Kalimujur di Tumpeng, Kecamatan Candipuro; Jembatan Kaliregoyo, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro; dan Jembatan Kali Batas, Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.

Update Dampak Gempa Garut: 131 Rumah Rusak di 50 Desa

Petugas memantau aliran lahar dingin Gunung Semeru yang debitnya mengalami peningkatan di Lumajang, Jumat, 7 Juli 2023.

Photo :
  • Antara/HO-BPBD Lumajang

Selain itu, akibat banjir bandang lahar dingin itu, dua unit rumah rusak sedang, satu unit rumah rusak berat, dan satu unit tempat usaha rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Hari Ketiga Pascagempa Garut, BNPB Catat 267 Rumah Rusak

Selain menimbulkan terjangan lahar dingin Semeru, guyuran hujan di kawasan lereng Gunung Semeru juga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik di Lumajang. Di antaranya jalan nasional Piket Nol KM 58-59 di Kecamatan Candipuro. Akibatnya, akses menuju Malang tertutup total, hingga pukul 18.00 WIB.

Longsor Sebabkan Tiga Orang Meninggal Dunia

Longsor juga terjadi di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro yang menyebabkan jalan desa di sana tertutup material longsor. Bahkan, di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, bencana longsor di sana menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

Korban meninggal dunia ialah Galih Adi Perkasa (23 tahun), Candra Agustina (20), dan bayi berusia empat bulan bernama Galang Narendra Putra. Diduga, ketiga korban tertimbun material longsoran saat masih tertidur.

Plh Kalaksa BPBD Jatim Andhika N Sudigda mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi begitu informasi bencana akibat hujan deras pada Jumat dini hari terjadi di Lumajang.

“Atas nama Ibu Gubernur dan Pemerintahan Provinsi kami menyampaikan dukacita yang mendalam atas musibah ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya