Megawati Soekarnoputri Terima Penghargaan dari Insinyur Asean, AFEO Distinguished Honorary Patron

Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • PDI Perjuangan

Jakarta  – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, mendapatkan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh federasi untuk organisasi profesi keinsinyuran se-ASEAN, yakni AFEO. Penghargaan tersebut adalah AFEO Distinguished Honorary Patron.

PNM Excellence Award Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

Penghargaan ini adalah yang tertinggi dari AFEO untuk Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang telah berjasa besar terhadap profesi keinsinyuran. Penghargaan serupa pernah diberikan kepada Presiden RI ke-7, Joko Widodo pada 2019 lalu.

Penghargaan itu diberikan secara langsung dalam acara pembukaan Conference of the AFEO (CAFEO) Ke-41 di Bali, Rabu 22 November 2023. Dalam keterangannya, Presiden RI ke-5, Megawati turut didampingi oleh Sekjen PDI Perjuangan yang juga anggota Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII), Hasto Kristiyanto.

Daftar Juri SATU Indonesia Awards 2024, Ada Raline Shah

Hadir dalam pemberian penghargaan itu yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Juga hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Lebih dari 1000 orang insinyur anggota AFEO juga hadir, dipimpin Ketua Danis Hidayat Sumadilaga dan Sekjen Mohd.Khir Bin Muhammad IEM.

Megawati dikalungi medali dan mendapat sertifikat pengakuan. Putri dari Proklamator Bung Karno, itu  mengatakan dirinya sungguh merasa terhormat, dan berterima kasih telah dipercaya mendapatkan penghargaan ini.

Astra Gelar SATU Indonesia Awards 2024, Ini Syarat Jadi Peserta

“Penghargaan ini bukanlah sekedar pengakuan terhadap kebijakan yang pernah saya ambil sebagai Presiden Kelima RI. Hal yang terpenting bagi saya, bahwa penghargaan ini mengandung makna tentang pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, riset, dan inovasi, serta profesi keinsinyuran bagi kemajuan bangsa,” kata Megawati.

Bagi Megawati, 'Insinyur' sebenarnya sangat dekat dengan dirinya dan jug keluarga besarnya. Sang ayah, yang juga Presiden RI pertama, Soekarno atau Bung Karno, bergelar Insinyur. Bahkan Megawati mengaku, gelar itu harusnya ia bisa dapatkan juga.

“Sebab saya ini sebenarnya “Calon Insinyur”. Hanya saja akibat peristiwa politik 1965, saya beserta kakak dan adik saya, tidak boleh lagi bersekolah. Namun jangan juga dilupakan, bahwa Bapak saya sendiri, Bung Karno juga seorang insinyur,” jelas Megawati.

Sebagai sebuah profesi, keinsiyuran menurutnya sangat penting dalam peradaban umat manusia. Apalagi banyak tokoh bangsa yang memang mereka bergelar insinyur. Itu bisa dilihat dari rekam jejak Ir. Soekarno, Ir. Djuanda, Ir. Soetami, Ir. Roeseno, Ir. Silaban; Ir. Soedarsono; BJ Habibie, dan banyak lainnya.

“Para insinyur tersebut merupakan sosok visioner yang memahami apa yang dibutuhkan negeri. Mereka sosok teknokratik berdisiplin tinggi, pekerja keras, dan pendeknya, hadir sebagai insinyur yang sangat mumpuni,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya