Gubernur dan Kapolda Pastikan Wisatawan Aman Berlibur Tahun Baru di Jatim

Rombongan Forkopimda Jatim saat mendatangi Jatim Park III.
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Malang –  Demi memastikan tempat wisata aman jelang libur tahun baru 2024, Forkopimda Jawa Timur melakukan pengecekan ke sejumlah tempat wisata, salah satunya Jawa Timur Park III (Dino Park) di Kota Batu, pada Sabtu, 30 Desember 2023.

5 Negara Asia Tenggara Diajak Thailand Terapkan Skema ala Visa Schengen

Tampak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rafael Granada, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, Pangko Armada ll, Laksda TNI Denih Hendrata, dan lainnya.

Alasan mendatangi Kota Batu karena merupakan jujugan wisatawan saat merayakan momen malam tahun baru. Gubernur Khofifah mengatakan agar wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman, berangkat bahagia pulang lebih bahagia pengecekan harus dilakukan.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

"Kami ingin memastikan wisatawan dan masyarakat dalam keadaan aman sesuai jargon saya datang bahagia pulang bahagia. Pesan saya selalu hati-hati dan jaga keselamatan," kata Khofifah. 

Jatim Park

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya
Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

Selain itu, orang nomor satu di Jatim juga menginstruksikan bupati atau walikota di Jatim untuk melakukan pengecekan tempat wisata, baik wisata alam maupun wahan wisata buatan. 

"Kami telah menugaskan semua kepala daerah untuk memastikan kalau itu wahan wisata buatan, maka harus tervalidasi. Kalau itu wisata alam maka harus terkontrol. Monitoring harus jelas dan dilakukan bersama-sama, khususnya di wana wisata alam," ujar Khofifah. 

Pasalnya beberapa waktu lalu ada peristiwa yang menimbulkan korban jiwa, tepatnya di salah satu hotel di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Dimana dua warga dari Gresik yang tengah berenang di hotel dan tenggelam.

"Saat berenang situasi kolam renang sedang ramai. Kemudian ada yang tenggelam dan tidak tertolong. Karena itu, ini jadi perhatian baru. Wahana wisata dan hotel yang punya kolam renang. Wajib ada tim yang terus melakukan pemantauan dan meningkatkan kewaspadaan, baik sedang ramai ataupun tidak," tutur Khofifah. 

Peristiwa itu pun menjadi bahan evaluasi Forkopimda Jatim selama momen libur Nataru. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Bupati Banyuwangi, agar kehati-hatian untuk meminimalisir peristiwa tak diinginkan terus ditingkatkan.

"Bukan hanya Banyuwangi tapi semua daerah, tolong semua pihak berkoordinasi dan kolaborasi dengan baik demi menciptakan rasa aman dan nyaman," kata Khofifah. 

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, mengatakan, Kota Batu jadi daerah kedua yang dikunjungi jajaran Forkopimda Jatim, setelah sebelumnya melakukan kunjungan di Wisata Bahari Lamongan (WBL). 

"Kami sudah diskusi dengan pengelola. Puncak kunjungan wisata telah terjadi pada 24 Desember kemarin. Kemudian diprediksi puncak kunjungan wisata ke dua akan terjadi pada Sabtu, 31 Desember besok," kata Imam. 

Pada puncak kunjungan wisata gelombang kedua itu, pihaknya berharap semuanya dapat terkontrol dengan baik. Tidak ada ada aksi kejahatan dari orang-orang tak bertanggung jawab.

"Sehingga semua masyarakat dapat merayakan tabun baru dengan aman dan nyaman," ujar Imam. 

Imam juga sempat menyinggung soal arus kendaraan di Kota Batu. Hal tersebut menjadi problem berbagai pihak karena sering kali macet. 

"Kota Batu ini kota tujuan wisata. Saat hari-hari libur, macetnya bisa sampai Malang. Ini jadi PR kami. Situasi ini akan kami suarakan ke pusat, untuk mendapatkan solusi terbaik. Bertujuan untuk terus mengembangkan pariwisata Kota Batu, utamanya dalam hal transportasi," ujar Imam.  

Meski ada kemacetan di beberapa titik di Kota Batu. Imam menyampaikan tidak ada kemacetan stagnan atau berhenti total. 

"Ada kemacetan tapi tetap bisa jalan," kata Imam.

Sementara itu, Direktur Jatim Park III, Suryo Widodo mengaku siap menjalankan instruksi Forkopimda Jatim demi keamanan dan kenyamanan wisatawan. Keseriusan itu dibuktikan dengan adanya pemberian sertifikasi grade A dari Lembaga Sertifikasi Usaha Lintas Sertifindo Unggul beberapa waktu lalu.

"Sertifikasi bisa dijadikan acuan dan standar tertentu dan membuat kita terus belajar jadi lebih baik. Itu adalah bentuk komitmen dalam memenuhi standar usaha wisata serta bukti keseriusan kami kepada para wisatawan," tutur Suryo. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya