Ramadhan di Depan Mata, Gus Men Ajak Umat Bersatu

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • Dok.Istimewa

JAKARTA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, telah mengeluarkan edaran mengenai penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idulfitri tahun 1445 H. Menag mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menghadapi potensi perbedaan awal puasa.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Pemerintah akan menyelenggarakan sidang isbat awal Ramadhan 1445 H pada tanggal 10 Maret 2024. Sidang tersebut akan menentukan apakah awal puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret.

Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada tanggal 11 Maret 2024. Selain itu, sebagian jemaah tarekat juga akan memulai puasa pada tanggal 10 Maret 2024.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Menag Yaqut Cholil Qoumas

Photo :
  • Istimewa

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” kata Gus Men di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Edaran yang dikeluarkan oleh Gus Men pada tanggal 26 Februari 2024 ini ditujukan kepada para Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Selain itu, edaran ini juga disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Badan Kesejahteraan Masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat Muslim di seluruh Indonesia.

“Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” sambung Gus Men.

Menag Yaqut juga mengingatkan umat Islam agar mematuhi Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 mengenai Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala selama bulan Ramadhan.

Surat edaran mengenai pengeras suara diterbitkan pada tanggal 18 Februari 2022. Di antara ketentuannya, edaran ini mengatur bahwa volume pengeras suara harus disesuaikan dengan kebutuhan, dengan batas maksimal 100 dB (seratus desibel). 

Terkait dengan penyelenggaraan ibadah Ramadhan, edaran ini menegaskan bahwa penggunaan pengeras suara selama bulan Ramadan, termasuk dalam Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, dan tadarrus Al-Qur'an, harus menggunakan Pengeras Suara Dalam. Namun, untuk takbir Idulfitri di masjid/musala, penggunaan Pengeras Suara Luar diizinkan hingga pukul 22.00 waktu setempat, dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam.

Pemantauan Hilal Untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Berikut ketentuan lengkap Edaran Menag No SE. 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi:

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa. 

5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.

7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.

8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya