Sosok Letnan Emil Yandri, Perwira Satbravo 90 Kpasgat TNI AU yang Meninggal Dunia

VIVA Militer: Prosesi pemakaman militer Lettu Pas Emil Yandri
Sumber :
  • Istimewa VIVA Militer

Jakarta – Letnan Pasukan (Lettu Pas) Emil Yandri meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selaras, Cisauk, Tangerang, Banten, sekitar pukul 13.45 WIB. Ia menghembuskan napas terakhir karena penyakit yang telah lama dideritanya.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, pemakaman Lettu Pas Emil Yandri dilakukan dengan upacara militer. Sebelum dimakamkan dengan upacara militer, dilakukan Upacara persemayaman di rumah duka di Kompleks Satbravo, Rumpin, Bogor.

Mayor Pasukan (Mayor Pas) Jemy Pria Utama bertindak sebagai Inspektur Upacara yang menerima jenazah atas nama negara dan bangsa dari pihak keluarga untuk dimakamkan dengan upacara militer.

Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu, 2 Prajurit Pulanggeni Kopasgat TNI AU Dapat Penghargaan

VIVA Militer: Prosesi pemakaman militer Lettu Pas Emil Yandri

Photo :
  • Istimewa VIVA Militer

Setelah itu, jenazah langsung dimakamkan dengan upacara militer di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pusaro Sianok, Sumatera Barat.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Deputasi Upacara pemakaman militer dimulai dengan laporan dari Danup, pembacaan Riwayat Hidup Singkat Almarhum, dan pembacaan Apel Persada oleh Irup.

Kemudian dilanjutkan dengan penghormatan senjata dan tembakan salvo ke udara, yang merupakan penghormatan dan penghargaan tertinggi bagi prajurit yang telah memberikan pengabdian dan dedikasi kepada Negara dan Angkatan Udara, khususnya Kopasgat.

Sosok Letnan Emil Yandri

Lettu Pas Emil Yandri merupakan salah satu perwira militer terbaik Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara (AU).

Alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 2015 ini terakhir kali berdinas sebagai Pasukan Khusus Rahasia Kopasgat TNI, Detasemen 901/Intelijen, Satuan Bravo 90 Kopasgat, dengan jabatan Perwira Seksi Logistik.

Pria kelahiran Bukittinggi pada 1990 lalu ini meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berumur 4 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya