Majikan Keracunan Mie, Karsih Divonis Pancung

TKW NTT
Sumber :
  • VIVAnews/ Adri Irianto

VIVAnews - Satu lagi Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi yang tidak jelas nasibnya. Namanya Karsih Binti Ocin. Kabar terakhir yang diterima keluarga di Karawang tahun 2007. Saat itu dia memberitahukan bahwa dirinya dijatuhi hukuman pancung karena dituduh meracuni anak majikan.

Jelang Musim Haji, Begini Kondisi Terkini Cuaca di Tanah Suci

Setelah itu tidak ada kabar berita lagi. Sudah dihukum, bebas atau belum, keluarga tidak tahu lagi. Lama tak ada kabar berita itu, hari ini Senin 4 Juli 2011, keluarga Karsih datang ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Mereka datang sekeluarga. Ibu Karsih sendiri yang bernama Acah, adik Karsih yang bernama Carka, anaknya Toto Isyanto.

Merasa tidak terlalu bisa bicara, mereka membawa juru bicara. Namanya  Subarna.  Mereka bertemu dengan Jumhur Hidayat, Kepala BNP2TKI.

Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Tebal Membubung Tinggi 4.000 Meter

Subarna berkisah bahwa Karsih mengadu hidup ke Arab Saudi 13 tahun silam. Sekitar tahun 1998-1999.  Selama 8 tahun pertama, tak ada kabar buruk darinya. Tapi tahun 2007 dia tiba-tiba menghubungi ibunya di Karawang. "Mak, saya mau dihukum pancung," kata Subarna menirukan ucapan Karsih di telepon itu.

Hukuman pancung itu bermula ketika suatu hari Karsih menyediakan tiga mangkuk mie kepada majikan dan keluarganya. Dari tiga mangkuk itu, salah satunya dihidangkan untuk anak majikan.

Setelah menyantap mie yang disajikan, anak majikan itu mengalami gejala-gejala seperti keracunan. "Dan akhirnya meninggal," kata Subarna. Karsih lalu dituduh meracuni anak sang majikan itu. Menurut Subarna, kasusnya sudah vonis. Informasi yang hanya secuplik itu disampaikan Karsih sekitar empat tahun lalu.

Waspada, Masyarakat Jangan Tertipu Ditawarkan Berangkat Haji Gunakan Visa Non Haji

Dan cuma itu cerita yang dituturkan oleh Karsih tahun 2007 itu. Keluarga sekuat tenaga menolong dari jauh. Mereka mengadu kepada perusahaan pemberangkat Karsih, PT RKA, yang beralamat di Jakarta Timur.

Keluarga sudah enam kali mendatangi perusahaan itu. Tapi, kata Subarna, yang didapat hanya omelan. Perusahaan menilai, keluarga hanya lupa posisi Karsih dimana. "Kami dimarahi terus-menerus," kata Subarna.

Saat ini, keluarga tidak tahu lagi nasib wanita yang ditinggal kawin oleh suaminya pada 2006 itu. "Apakah sudah dipancung atau belum," kata Subarna. Dari data yang diperoleh VIVAnews.com, nama Karsih memang tercantum dalam daftar TKI yang terancam pancung. (Selengkapnya  nama-nama TKI yang teracam di pancung itu ada di sini: Nama-nama 26 TKI di Ambang Ajal)

Pemerintah sudah membentuk Satgas yang khusus ditugaskan menanggani TKI yang di luar negeri dan menolong mereka yang dihukum pancung itu. Meski dikritik banyak orang, satuan ini diharapkan bisa menolong para TKI itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya