- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Dua hakim adhoc yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni KM dan HK terancam dipecat sebagai hakim. Namun, sanksi pemecatan itu dilakukan bila keduanya sudah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana.
Demikian disampaikan Juru Bicara Komisi Yudisial (KY), Asep Rahmat Fajar kepada VIVAnews, Selasa 21 Agustus 2012. Selama proses hukumnya sedang berjalan, maka kedua hakim tersebut akan terlebih dulu diberhentikan sementara.
"Sesuai UU hakim yang tertangkap tangan tersebut apabila nanti akhirnya terbukti bersalah, maka harus diberhentikan tetap," kata Asep.
Asep juga menjelaskan, perbuatan yang dilakukan KM dan HK yang menerima suap tidak terkait dengan gaji kecil yang selama ini dikeluhkan para hakim. Menurutnya, gaji hakim adhoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi saat ini sudah terbilang besar.
"KY melihat bahwa apa yang terjadi dengan hakim Tipikor kemarin tidak ada hubungan dengan hal itu, apalagi gaji hakim adhoc PN Tipikor sendiri secara besaran sudah jauh lebih besar dari hakim PN biasa," ujar Asep.
Senada dengan Asep, Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali juga berpendapat, sanksi tegas akan diberlakukan oleh pihaknya. "Kalau memang benar ada bukti yang kuat akan diberhentikan," ujar Hatta Ali.
Meski begitu, Hatta Ali mengaku, belum mengetahui kongkrit jenis kesalahan dua hakim itu. Namun, terkait kasus ini MA akan bekerja sama dengan KPK untuk menuntaskannya.
"Kongkrit kesalahannya apa belum ditemukan, tapi kita pantau terus. Tentunya kita bekerja sama dengan KPK. Kita kan tidak punya alat perekam seperti KPK," ujar dia. (umi)
Jalani Tes Kesehatan Usai Ditangkap Kasus Narkoba, Epy Kusnandar: Alhamdulillah Sehat
Artis senior Epy Kusnandar bersama rekannya Yogi Gamblez ditangkap Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat, 10 Mei 2024.
