Kubu Raja Solo Tidak Tahu Rencana Aksi Dobrak Pintu

Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo.
Sumber :
  • Fajar Sodiq/ VIVAnews, Solo
VIVAnews
- Juru bicara keluarga Raja Paku Buwono XIII, Bambang Ary menyatakan tidak tahu menahu adanya rencana aksi pedobrakan pintu sasana putra. Aksi tersebut murni dari keinginan warga Baluwarti yang ingin mengetahui kondisi rajanya.


Seperti diketahui sejak siang tadi, Paku Buwono XIII berada di kediaman raja di Sasana Narendra. Yang mana sejak siang tadi kediaman raja tersebut diduduki oleh Lembaga Dewan Adat bersama para pengikutnya.


Konflik yang kesekian kalinya ini dilatar belakangi oleh penolakan Lembaga Dewan Adat atas penobatan KGPH PA Tedjowulan sebagai maha menteri oleh Raja Paku Buwono XIII Hangabehi.
Cara Meningkatkan Cuan di Era Digital


Kans Anies Maju Lagi di Pilgub Jakarta 2024, Cak Imin: Dia Selalu Bilang Jeda Dulu
"Aksi itu murni dari warga. Pihak Sinuhun Hangabehi tidak tahu apa-apa terkait aksi pendobrakan pintu tadi," kata dia, Senin 26 Agustus 2013.

Awan Senna Luapkan Isi Hati Menyentuh di Lagu Jangan Pergi

Aksi itu, dijelaskan dia, sebagai dampak dari kesalnya warga Baluwarti kepada sikap pam swakarsa (orang suruhan kubu Lembawa Dewan Adat) yang mengejek beberapa kerabat sinuhun. Selain itu, mereka juga menutup akses masuk ke kediaman raja. Padahal saat yang bersamaan terdapat beberapa istri warga yang sedang membantu proses acara halal bihalal di dalam sasana tersebut.


"Istri-istri warga yang di dalam pada menangis saat tahu ditutup. Otomatis suaminya pada bingung dan jengkel dengan aksi itu," ujarnya.


Atas terjadinya aksi pendobrakan pintu tersebut, lajut dia, pihak Tedjowulan mengaku bertanggung jawab. "Yang dilakukan oleh warga menjadi tanggung jawab Gusti Tedjowulan," ucapnya.


Hingga saat ini, warga masih terlihat berkumpul di dalam sasana putra, pasca pendobrakan pintu masuk ke kediaman tersebut. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya